Iklan Layanan Masyarakat

Ribuan Pendaki Turut Lestarikan Budaya Malam Selikuran di Gunung Sumbing

Selasa, 28 Mei 2019 07:54:42 3407

Keterangan Gambar :


Temanggung, MediaCenterRatusan obor terlihat terpasang di sisi jalur pendakian Gunung Sumbing via Desa Cepit Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung. Para pendaki dari berbagai daerah terlihat mulai berdatangan sejak hari Sabtu pagi untuk mengikuti tradisi yang sering disebut malam selikuran atau malam tanggal 21 Ramadan di atas Gunung Sumbing.

Mereka yang datang dari berbagai daerah mulai dari Magelang, Wosobo, Salatiga, Bandung dan beberapa daerah lainnya hanya untuk berziarah ke makam Ki Ageng Makukuhan yang konon dimakamkan di puncak Gunung Sumbing tersebut atau hanya sekedar menikmati keindahan alam Gunung Sumbing tersebut.

Sejumlah petugas keamanan ataupun relawan pun juga turut disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama proses pendakian berlangsung.

"Ini memang merupakan tradisi kami setiap malam 21 ramadhan, bahkan yang datang pun tidak hanya warga sekitar tapi luar daerah pun banyak yang ikut mendaki," pungkas Ketua Pecinta Alam Pagergunung, Heru Kurniawan, Sabtu (25/5/2019).

Ratusan obor pun telah disiapkan dan dipasang disetiap sisi jalur untuk menerangi dan menyambut para pendaki gunung Sumbing. Ketika mereka berada di punggung gunung, cahaya lampu senter dan penerangan lain yang mereka bawa seperti naga yang menari di punggung gunung tanpa putus dari puncak Gunung Sumbing hingga Basecamp Cepit.

"Kami memang memasang 740 obor disepanjang jalus hingga Pos 1 hal ini sering disebut seribu obor. Hal ini kami lakukan selain untuk memberikan penerangan juga agar lebih semarak," terangnya.

Heru Kurniawan juga menjelaskan jumlah pendaki yang naik kepuncak Gunung Sumbing pada kesempatan tersebut mencapai sekitar 1119 orang. "Yang terdaftar ada sekitar 889 orang pada hari ini, mulai dari pagi sampai malam," bebernya.

Sementara itu dijumpai di bace camp Dusun Pagergunung Desa Cepit Kecamatan Bulu, Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung, Gito Walngadi mengungkapkan jika untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya telah menyiapkan 200 personil gabungan TNI, Polri, SAR, BPBD dan sejumlah relawan lainnya.

"Kami telah pasang personil diberbagai titik hingga puncak juga. Mudah-mudahan berjalan aman dan kondusif," harapnya. (MC TMG/Penulis, Foto: Agung, Editor:Ekape )

Pencarian:

Komentar:

Top