Iklan Layanan Masyarakat

Atasi Stunting, BKKBN Jateng Eratkan Sinergi Dengan Pemkab Temanggung

Selasa, 23 Nov 2021 17:03:55 650

Keterangan Gambar : Bupati HM Al Khadziq audiensi dengan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah drg. Widwiono, dan sejumlah pejabat lain di Ruang Gajah, Pendopo Jenar, Selasa (23/11/2021).


Temanggung, MediaCenter - Tim BKKBN Provinsi Jawa Tengah melakukan audiensi dengan Bupati Temanggung, membahas percepatan penanganan stunting dan pelayanan program Keluarga Berencana (KB), serta penyerapan anggaran DAK. Audiensi digelar di Ruang Gajah Pendopo Jenar, Selasa (23/11/2021). 

Hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah drg. Widwiono, Kepala UPT Balai Diklat Ambarawa Elyana, Sub Koordinator Umum dan Humas Reni Nurani, Plt Kepala DPPPAPPKB Kabupaten Temanggung Khabib Mualim, Kepala BPKPAD Tri Winarno, Asisten III Setda selaku Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Kristi Widodo dan lain-lain. 

Bupati HM Al Khadziq, mengapresiasi kedatangan tim dari BKKBN Provinsi Jawa Tengah, yang langsung turun ke kabupaten/kota di Jawa Tengah,  termasuk di Kabupaten Temanggung. Kedatangan tim tersebut untuk mensinkronkan dan mengingatkan percepatan program agar bisa selesai tepat waktu, termasuk membahas sinergitas ke depan. 

"Program BKKBN sangat bermanfaat untuk masyarakat, Pemkab Temanggung siap mensukseskan program-program KB, gerakan melawan stunting, vaksinasi. Terimakasih atas kedatangannya memberi semangat dan mengingatkan lagi untuk mempercepat pelaksanaan program-program yang ada. Kami mohon arahannya, kami berharap juga selalu ada sinergi dengan BKKBN Jawa Tengah. InsyaAllah program dapat terselesaikan seperti program KB, kita juga punya Duta Genre. Program kita tetap berjalan, meski tidak semasif dulu kampanyenya, karena ada faktor Covid," kata Bupati. 

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah drg. Widwiono mengatakan, ada 12 syarat keluarga sehat, yang pertama adalah KB. Program KB, katanya memang menentukan patokan tersebut, termasuk angka kematian ibu melahirkan,  yang dari data diketahui banyak akibat melahirkan dalam usia masih terlalu muda. 

Kematian ibu juga disebabkan melahirkan anak lebih dari tiga dan seterusnya. Diungkapkan bahwa kematian ibu melahirkan di Indonesia masih tinggi, salah satunya akibat pernikahan usia dini. 

Untuk menanggulanginya, Widwiono menyarankan  Pemkab Temanggung melakukan pelayanan pemasangan alat kontrasepsi serentak kepada ibu-ibu yang sudah melahirkan lebih dari tiga kali.  Misalnya, pakai implan yang tahan lama sampai tiga tahun atau IUD yang tahan sampai delapan tahun. Percepatan penurunan stunting ini juga menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo dengan dikeluarkannya Perpres. 

"Angka stunting di Kabupaten Temanggung itu diangka 25,79 persen dari rata-rata Jawa Tengah yang berada diangka 27,68 persen jadi lebih rendah. Tapi karena ini menjadi perhatian Bapak Presiden, maka dibuat Perpres khusus untuk percepatan penurunan stunting dengan skema konvergensi di tingkat kecamatan, desa/kelurahan, sehingga bisa tepat sasaran," katanya. (MC.TMG/ar;ekp)

Pencarian:

Komentar:

Top