Iklan Layanan Masyarakat

Ayam Cemani Jadi Maskot Porsema NU XI Jawa Tengah

Rabu, 26 Jun 2019 20:11:45 2097

Keterangan Gambar :


Temanggung, MediaCenter – Pekan Olahraga dan Seni Ma'arif (Porsema) NU XI Jawa Tengah di Temanggung menggunakan maskot Ayam Cemani yang merupakan salah satu ayam yang sering dijumpai di wilayah Kecamatan Kedu. Cemani merupakan  hewan peliharaan unik dengan seluruh bagian tubuh berwarna hitam yang terkenal di Kabupaten Temanggung.
Kemarin Selasa (25/6/2019), disela-sela diselengarakannya Opening Ceremony Porsema NU XI Jawa Tengah tahun 2019, selaku Ketua PWNU Jawa Tengah KH Muzammil menyampaikan dalam wawancara alasan dipilihnya Ayam Cemani sebagai mascot.
"Ayam Cemani merupakan ciri khas Kabupaten Temanggung dan ayam tersebut sering dijumpai di daerah Kedu, serta ini merupakan salah satu ikon dan ciri khas dari Temanggung," katanya.
"Selain maskot Ayam Cemani, tema kita juga tentang bambu runcing, karena dikisahkan bahwa sebagian besar pejuang dari Temanggung terkenal dengan menggunakan senjata bambu runcing dan juga menjadi ikon lain dari Temanggung. Bahkan salah seorang tokoh, Kyai Parak adalah salah seorang tokoh terkenal dari Temanggung yang juga berjuang menggunakan bambu runcing pada saat itu,” jelasnya.
Memang sengaja dirancang seperti itu, untuk lebih mengangkat dan menyeragamkan ciri khas dari tuan rumah penyelenggaraan Porsema NU XI Jawa Tengah tahun 2019. “Nanti jika Porsema NU dilaksanakan di daerah lain juga akan menyesuaikan dengan kondisi daerah yang menjadi tuan rumah," imbuhnya. 
Dalam Porsema tahun ini, Ketua PWNU Jawa Tengah juga menambahkan, diikuti oleh 27 kabupaten/kota di Jawa Tengah dari 35 kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah.
Sementara itu dijelaskan juga dalam wawancara, Ketua LP Ma'arif Jawa Tengah, R Andi Irawan menjelaskan, bahwa dalam Porsema yang dilombakan ada 22 cabang terdiri olahraga dan seni yang dilaksanakan dari tanggal 24 Juni sampai 27 Juni 2019.
“Untuk olahraga antara lain bola voli, sepak takraw, pencak silat dan lain-lainnya. Sedangkan yang seni antara lain pidato, qori, qasidah, menulis puisi, kaligrafi, menulis biografi kiai lokal dan lain-lainnya,” tuturnya. 
(MC TMG/Penulis, Foto: Agung Editor:Ekape)

Pencarian:

Komentar:

Top