Iklan Layanan Masyarakat

Umat Buddha Kalimanggis Gelar Ritual Peletakan Patung Dewi Sri

Minggu, 20 Jun 2021 17:45:45 1370

Keterangan Gambar :


Temanggung, MediaCenter-Sebuah akulturasi indah  antara ajaran Buddha dan budaya Jawa  terlihat dalam prosesi  peletakan Dewi Tara atau yang lebih dikenal dengan Dewi Sri yang digelar di Dusun Manguntosari, Desa Kalimanggis,   Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (18/6/2021). 

Prosesi dimulai dengan puja bakti  yang dilakukan di Vihara Dhamma Ratana di Dusun Manguntosari dengan dipimpin oleh bante. Puluhan umat Buddha nampak kusuk  berdoa agar diberi keselamatan dan kelancaran acara.
  
Seusai puja bakti,     patung Dewi Sri atau Dewi Tara diarak menuju sebuah altar di tengah ladang di atas bukit yang diikuti umat Buddha yang membawa bunga tabur dan berbagai sesaji, antara lain berupa nasi tumpeng dengan berbagai lauk-pauknya, bubur yang diletakkan dalam beberapa piring dan gunungan buah-buahan dan hasil bumi. 

Sesampainya di altar,   patung Dewi Sri  kemudian diletakkan bersama rupang,   warga kemudian melakukan pemujaan atau puja bakti,   dipimpin oleh bante.

Selesai berdoa, warga kemudian berebut isi  gunungan hasil bumi.  
Menurut salah satu  tokoh agama Buddha  Dusun Manguntosari,    Budi Waspodo menuturkan altar Dewi Sri ini sengaja  dibangun di ladang milik warga dengan harapan warga Manguntosari selalu berlimpah rezeki dari hasil panenan di ladang. 

“Dewi Sri ini merupakan dewa rezeki bagi petani. Mudah-mudahan dengan pembangunan altar ini rezeki warga Manguntosari bisa melimpah,” katanya.

Ditambahkannya,  selain berharap panen dan kesejahteraan yang melimpah, umat Buddha di Kalimanggis juga mendoakan agar bangsa Indonesia segera terbebas dari pendemi Covid-19. 

Sementara itu, Kadus Manguntosari, Sarwadi, mengatakan prosesi ini juga merupakan simbol kerukunan warga dusun, karena selain diikuti oleh umat Buddha juga diikuti oleh umat agama lain. 

"Ritual ini hanya diikuti oleh warga asli Dusun Manguntosari, warga desa lain atau dari luar daerah tidak kami perkenankan mengikuti ritual ini,” tuturnya. (MC.TMG/dn;ekp)

Pencarian:

Komentar:

Top