Iklan Layanan Masyarakat

Sarasehan Penghayat Kepercayaan Demi Ciptakan Kerukunan Bermasyarakat

Jumat, 11 Mar 2022 07:30:33 848

Keterangan Gambar : Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) mengadakan silaturahmi/sarasehan bersama Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Omah Kebon Resto, Temanggung, Kamis (10/3/2022).


Temanggung, MediaCenter - Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) mengadakan silaturahmi/sarasehan bersama Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Omah Kebon Resto, Temanggung, Kamis (10/3/2022).

Kepala Badan Kesbangpol, Djoko Prasetyono, membuka kegiatan ini, dihadiri oleh Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Temanggung, Rachmad Fauzi, Kepala Seksi Intel Kejaksaan Negeri Kabupaten Temanggung, Arif Hidayat, Perwira Seksi Intel Kodim 0706 Temanggung, Tri Yulianto ,dan jajaran Kesbangpol.

Adapun peserta dari Penghayat  Kepercayaan Hidup Betul Desa Lamuk, Kecamatan Tlogomulyo, Palang Putih Nusantara Desa Bojonegoro, Kecamatan Kedu, Sapta Dharma Dusun Kalisat, Desa Kalimanggis, Kecamatan Kaloran, Dewi Sri Sindoro Sumbing Desa Mergowati, Kecamatan Kedu.

Djoko Prasetyono menyampaikan, kegiatan ini  dilaksanakan dengan maksud memberikan wadah koordinasi, pembinaan kepada Penghayat Kepercayaan di daerah dengan tujuan sebagai upaya pemerintah dalam menjalankan fungsi pengawasan, dan pembinaan terhadap perkembangan keberadaan Penghayat Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Kegiatan ini juga sebagai wujud potensi dan peran serta Penghayat Kepercayaan, dalam perkembangan budaya bangsa menuju kemajuan dan peradaban, khususnya di Kabupaten Temanggung," tegasnya.

Rachmad Fauzi, mengatakan bahwa kegiatan paguyuban Penghayat Kepercayaan kepada Tuhan YME ini merupakan bagian aset bangsa, dan ikut mewarnai kekayaan budaya bangsa, maka perbedaan yang ada bisa mempererat silaturahmi, dan bisa berdampingan dengan hidup rukun bermasyarakat.

"Mari kita saling menghormati, hidup rukun saling menghargai, saling menyayangi, saling mengasihi, bersama-sama saling bergotong royong, sehingga tidak ada sekat, menyatu dan bercampur baur, tidak ada perbedaan, kita punya persaudaraan sesama bangsa, dan kita juga punya persaudaraan sesama manusia," ungkapnya.

Selanjutnya, Arif Hidayat menyampaikan, ada delapan paguyuban Penghayat Kepercayaan kepada Tuhan YME di Kabupaten Temanggung, harapannya kehidupan bermasyarakat aman dan damai, maka negara hadir melindungi warganya, untuk semua golongan dan suku, dan semua dilindungi hukum, di mata hukum semua warga negara sama.

"Hak warga masyarakat dilindungi dan difasilitasi oleh negara, kita dijamin oleh negara pemeluk agama dan kepercayaan, maka kita harus saling menghargai dan menghormati ketika beribadah, di Indonesia aliran kepercayaan sudah diakui oleh negara, dan tercantum di Kartu Tanda Penduduk (KTP), ini bentuk dari kehadiran negara di masyarakat," jelasnya, yang baru 10 bulan bertugas di Kejari Temanggung.

Ditambahkan Tri Yulianto, bahwa forum ini untuk silaturahmi dan meningkatkan kekompakan, keamanan, dan kestabilan kehidupan umat beragama dan penganut kepercayaan di Kabupaten Temanggung.

"Monitoring keamanan segala sesuatu kegiatan agama dan penganut kepercayaan, perlu kita tingkatkan di Kabupaten Temanggung, untuk menciptakan rasa aman dan nyaman, contohnya perkawinan bagi penganut kepercayaan wajib tercatat di catatan sipil. Ini memberikan kepastian hukum, apabila tidak tercatat, maka pastinya, menimbulkan gangguan ketertiban dan keamanan," tegasnya.

Perwakilan Penghayat Kepercayaan, Wanto dari Kalisat, Kalimanggis, Kaloran, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Temanggung, bahwa warga penganut kepercayaan sudah dipenuhi hak-haknya, menurutnya ada 187 paguyuban penghayat kepercayaan yang diwadahi oleh Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) dan diakui oleh peraturan perundangan.

"Di Kabupaten Temanggung ada delapan paguyuban, yang berinti sari kepada, sangkan paraning dumadi, manunggaling kawula gusti, menghayu bagyo bawono, merupakan  kearifan lokal pitutur luhur bangsa Indonesia," 
pungkasnya.

Acara ini dimoderatori oleh Erwani Lody Poni, diikuti 50 peserta dari perwakilan Penghayat Kepercayaan. (MC.TMG/sty;ekp)

Pencarian:

Komentar:

Top