Keterangan Gambar : Bupati HM Al Khadziq menerima rombongan dari Kemenko PMK dan peneliti dari Universitas Indonesia yang dipimpin Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda, Femmy Eka Kartika Putri dan Sosiolog UI Paulus Wirutomo, di Loka Bhakti Praja, Kamis (7/4/2022).
Temanggung, MediaCenter - Tim Penelitian dari Universitas Indonesia (UI) yang dipimpin sosiolog senior sekaligus guru besar UI Prof Paulus Wirutomo akan melakukan penelitian di Kabupaten Temanggung. Hal ini terkait dengan pemecahan masalah stunting dan perkawinan anak yang dinilai masih tinggi.
Tim ini bergerak bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dan bersinergi dengan sejumlah OPD hingga pemerintah desa.
Bupati HM Al Khadziq menyambut gembira dengan adanya penelitian ini, lantaran kajian secara ilmiah dapat dijadikan pijakan Pemkab Temanggung untuk mengambil keputusan, atas persoalan stunting di wilayahnya. Selama ini baru sampai tahap hipotesa saja apa penyebab masalah stunting. Beberapa hipotesa penyebab masalah stunting di Temanggung diantaranya adalah perkawinan dini, tingkat awarness masyarakat yang masih rendah, asupan gizi yang kurang dikarenakan adanya Covid-19, dan tingkat ekonomi atau kemiskinan di masyarakat.
"Saya menyambut gembira dengan adanya penelitian ini, karena bisa tahu persis apa penyebab masih tingginya stunting di Kabupaten Temanggung. Apakah benar, karena angka perkawinan anak yang masih tinggi, atau kurangnya sosialisasi di masyarakat, sehingga belum begitu menganggap penanganan stunting penting, atau kurangnya nutrisi gizi, atau karena masalah ekonomi. Selama ini, kita hanya berandai-andai saja, dengan hipotesa-hipotesa, maka melalui penelitian akan ditemukan jawaban pasti penyebab tingginya stunting itu apa," kata Bupati disela-sela acara pertemuan dengan rombongan dari Kementerian PMK, UI, dan Kepala OPD di Loka Bhakti Praja, Kamis (7/4/2022).
Menurut Bupati, begitu ditemukan jawaban pasti secara ilmiah, maka akan diambil menjadi dasar pengambilan kebijakan bagi Pemkab Temanggung dalam penanganan stunting. Melalui penelitian ini, Temanggung juga akan menjadi wilayah percontohan penanganan stunting bagi daerah lain di seluruh Indonesia.
"Begitu ditemukan jawaban pasti secara ilmiah, akan kita ambil menjadi dasar pengambilan kebijakan pemerintah dalam penanganan stunting. Insya Allah dilakukan mulai tahun ini sampai tahun-tahun berikutnya," terang Bupati.
Ketua Tim Peneliti Universitas Indonesia Paulus Wirutomo menuturkan, akan melakukan kajian stunting di Kabupaten Temanggung, dengan segala persoalan dibaliknya, misalnya perkawinan anak. Dua desa yang akan diteliti, selama satu pekan yakni Desa Wadas, Kecamatan Kandangan dan Desa Tanurejo, Kecamatan Bansari. Hasilnya, akan dijadikan model perencanaan supaya dijadikan percontohan secara nasional dalam penurunan stunting.
"Stunting itu penyebabnya masih membingungkan, karena faktornya banyak. Oleh karena itu, kami akan teliti, kita ambil bagaimana pemecahan masalahnya. Metode penelitian kita menggunakan Focus Grup Discussion (FGD), jadi akan diskusi kelompok bersama ibu-ibu atau bapak-bapak hasilnya menjadi dasar landasan kami. Kedua, kita akan melakukan wawancara mendalam dengan para tokoh, supaya permasalahan di FGD bisa kita dalami," katanya.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Femmy Eka kartika Putri mengatakan, kedatangannya untuk mengantarkan tim kajian yang dipimpin Prof Paulus, guna mencari penyebab stunting. Hal ini merupakan sinergi baik, antara pemerintah pusat dan daerah.
"Selain penelitian ini kita juga akan mendorong revitalisasi KUA, karena penting sebab di dalamnya ada bimbingan perkawinan. Kami berharap, tim kajian bisa bekerja dengan baik dan diterima, supaya mendapat informasi yang diharapkan, supaya Pemkab Temanggung dapat mengetahui betul akar masalah stunting termasuk pembangunan SDM-nya," tandasnya.(MC.TMG/ary;pde;ekp)