Iklan Layanan Masyarakat

Harga Biji Kopi Kering Robusta Capai Rp 24.000 perkilo

Kamis, 18 Nov 2021 16:28:49 16237

Keterangan Gambar : Petani Kopi memanen Buah Kopi Asli Temanggung.


Temanggung, MediaCenter - Harga biji kopi kering (oce) jenis Robusta di Kabupaten Temanggung mengalami kenaikan cukup signifikan, yakni Rp24.000 per kilogram. 

Arifin (37) seorang pedagang kopi mengatakan, sejak beberapa pekan terakhir harga kopi oce terus mengalami kenaikan. Di pertengahan Bulan Oktober 2021, harganya di kisaran Rp 21.800 per kilogram. 

"Naik terus harganya, harga tersebut dari petani, pertengahan Bulan Oktober Rp 21.800, di akhir Bulan Oktober harganya naik lagi menjadi Rp 22,500 hingga Rp 23.000 per kilogram," katanya.

Bahkan lanjutnya, pada awal Bulan November 2021 ini, harga kopi Robusta kembali mengalami kenaikan hingga Rp 24.000 per kilogram. Padahal saat panen raya harganya hanya di kisaran Rp 21.000 per kilogram. 

Menurutnya, kenaikan harga kopi saat ini karena permintaan kopi Robusta cukup tinggi, baik dari luar daerah Temanggung maupun dari pabrikan kopi. 

"Alhamdulillah dengan adanya kenaikan harga kopi seperti ini, petani bisa lebih untung," jelasnya. 

Senada juga disampaikan oleh Ardi (35), kenaikan harga kopi ini untuk kopi yang dikelola oleh petani, proses pengolahan dilakukan dengan cara petik merah 70 sampai 90 persen. 

"Yang terus naik harganya yakni kopi dari petani, yang proses pengolahannya petik merah 70 sampai 90 persen," katanya. 

Sedangkan kopi yang diproses oleh para pengelola kopi harga masih relatif stabil, diantaranya kopi yang diproses dengan metode natural, harganya masih dikisaran Rp 30.000 sampai Rp 35.000 per kilogram. 

"Proses natural ini harus petik merah, kemudian dijemur dengan kulitnya sampai kering, makanya harganya lebih stabil, bahkan kopi Robusta yang dikelola dengan lebih baik lagi atau Robusta Premium biasanya harganya mencapai Rp 40.000 per kilogram," imbuhnya. 

Ia berharap, kenaikan harga kopi dari petani ini bisa berimbas kepada kenaikan harga kopi yang diproses dengan petik merah. Sehingga semua pengelola maupun pelaku kopi bisa merasakan dampak yang sama.

"Biasanya kalau sudah memasuki akhir hingga awal tahun harganya mengalami kenaikan, karena pasokan kopi dari petani maupun pengelola kopi sudah mulai berkurang," pungkasnya. (MC.TMG/fr;ekp)

Pencarian:

Komentar:

Top