Temanggung, Media Center – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Temanggung membawa nama Kabupaten Temanggung ke peringkat sepuluh besar dalam ajang kompetisi Inovasi Daerah Provinsi Jawa Tengah (Idea Jateng) tahun 2025 yang telah diluncurkan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 27 Mei 2025 yang lalu.

Salah satu tim dari inovasi Jempol Boss, Agnes Ayu Kusumaningdyah menjelaskan, bahwa Inovasi Jemput Bola Berbasis OSS (Jempol Boss) tersebut diluncurkan bukan karena ingin mengejar kompetisi Idea Jateng 2025, melainkan adanya keresahan adanya data UMKM di Kabupaten Temanggung yang memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) hanya segelintir orang saja.

“Dari data BPS Kabupaten Temanggung terdapat 43.094 UMKM yang terdata, tetapi hanya 8.029 saja UMKM yang sudah memiliki NIB. Sedangkan jumlah UMKM di Temanggung setiap tahun mengalami perubahan dan cenderung bertambah. Berarti banyak UMKM yang sebenarnya itu sudah menjalankan usaha tetapi belum punya legalitas,” ungkap Agnes, Selasa (23/9/2025).

Setelah dilakukan riset, ternyata pembuatan NIB yang sudah digratiskan itu bukan dasar masalah yang dialami pelaku UMKM. Akan tetapi, para pelaku UMKM enggan membuat NIB, karena letak geografis Kabupaten Temanggung yang menjadi penghambat. Oleh sebab itu, DPMPTSP hadir dan mendekatkan diri ke masyarakat dalam pelayanan pembuatan NIB yang terpusat di kantor Kecamatan se-Kabupaten Temanggung. Sehingga masyarakat atau pelaku UMKM tidak perlu ke kantor untuk membuatkan legalitas usahanya.

“Ada transformasinya dari Jempol Boss yang hanya membuatkan NIB, tetapi kami juga menggandeng Inisnu, Baznas, Bank Jateng dan juga Dinas Kesehatan, serta Dinkopdag,” imbuhnya.

Pada tahun 2024 ada ajang kompetisi Krenova yang setiap perangkat daerah wajib untuk mengajukan inovasinya, sehingga terpilihlah Jempol Boss sebagai inovasi di Kabupaten Temanggung dan menang. Selain itu, Jempol Boss juga menjadi andalan untuk dapat meraih predikat WBK.

“Di tahun 2025 inovasi kita Jempol Boss dan Gampil maju ke Idea Jateng seleksi administrasi di 35 kota/kabupaten dan masuk di 40 besar, kemudian terseleksi menjadi 20 besar dan sekarang masuk di 10 besar. Jadi awalnya hanya mendorong UMKM agar memiliki legalitas usaha, tapi ternyata inovasi kita itu juga berdampak kebanyak hal,” tandas Agnes. (Chy;DPM;Ekp)