Ket [Foto]: Lestarikan Tradisi Leluhur, Warga Lamuk Gunung Gelar Sadranan
Lestarikan Tradisi Leluhur, Warga Lamuk Gunung Gelar Sadranan
Temanggung, MediaCenter - Sadranan atau nyadran adalah salah satu tradisi Jawa kuno turun temurun diwariskan oleh nenek moyang yang dilestarikan sampai saat ini, sehingga masih dilaksanakan di beberapa daerah, terutama di wilayah Kabupaten Temanggung.
Hal tersebut yang dilakukan oleh masyarakat Lamuk Gunung, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Rabu (8/2/2023) yang diisi dengan berbagai macam kesenian tradisional, tarian khas, upacara adat, kirab arak-arakan bergodo dan drumband anak-anak TK Pertiwi.
Sadranan Lepen atau sungai yang ada di Lamuk Gunung ini sudah dilakukan bertahun-tahun dan turun temurun dari nenek moyang sampai saat ini dengan dikemas sedemikian rupa, sehingga budaya Sadranan ini menarik animo masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Temanggung Saltiyono Atmadji.
"Sadranan ini sudah menjadi event desa dan nanti kita tingkatkan lagi agar lebih besar lagi, sehingga minat dan antusias masyarakat meningkat, event perpaduan antara seni tradisional dan modern seperti ini bisa mendatangkan wisatawan, baik masyarakat lokal maupun warga masyarakat Temanggung," tuturnya.
Kegiatan seperti Sadranan ini sudah berjalan di beberapa tempat di Kabupaten Temanggung, karena perpaduan tradisi dan budaya ini menarik untuk mendatangkan banyak orang dan dirasakan manfaatnya, mulai dari pengelolaan parkir kendaraan, penyewaan tempat jualan, seperti yang terjadi di Tuksari, Kecamatan Ngadirejo dan Cepit Pagergunung, Kecamatan Bulu.
"Temanggung ini kaya akan budaya dan kesenian, termasuk di Legoksari ini, yang sudah masuk register itu belum ada seperempatnya dari jumlah 2.500 kelompok seni yang masuk terdaftar di dinas, padahal saya percaya ada lebih dari 10 kelompok seni, baru terdaftar dua atau tiga. Itu artinya yang ada di jauh, di sana itu, banyak sekali leluhur kita itu orang - orang seni," imbuhnya.
Saltiyono mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, karena diyakini setiap desa yang ada di Temanggung ini pasti mempunyai acara Sadranan, baik itu Sadranan Sarean, Pepunden, Kali, Merti Bumi dan masih banyak lainnya. (MC.TMG/timMC;ekp;ysf)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook