Ket [Foto]: Berharap Berkah dari Kirab Budaya Merti Tirta Amerta Bhumi
Berharap Berkah dari Kirab Budaya Merti Tirta Amerta Bhumi
Temanggung, MediaCenter- Bupati Temanggung HM. Al Khadziq menghadiri Kirab Budaya Merti Tirta Amerta Bhumi di Dusun Liyangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo sebagai rangkaian HUT ke-188 Kabupaten Temanggung, Minggu (30/10/2022).
Kegiatan yang diadakan kembali setelah dua tahun vakum akibat pandemi ini menarik perhatian dari berbagai kalangan, baik yang berasal dari Kabupaten Temanggung, maupun dari luar.
Kegiatan yang diawali dengan ritual pengambilan air suci ini berlangsung dengan sangat khidmat, melibatkan masyarakat adat di sekitar Situs Liyangan dan Lereng Gunung Sindoro. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan berebut gunungan yang tersusun dari hasil bumi.
Salah satu peserta yang ikut berebut gunungan, Nuarni dari Desa Purbosari menyampaikan, bahwa dengan berebut gunungan akan mendatangkan berkah tersendiri.
“Kalau memperoleh hasil gunungan yang telah didoakan ini akan mendatangkan rejeki. Saya dapat potongan ayam dan bunga, kalau potongan ayam semoga mendapat rejeki dan berkah, kalau bunga ini agar enteng jodohnya, yang belum nikah akan dapat jodoh,” tuturnya.
Bupati dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan wujud syukur masyarakat Liyangan yang setiap tahun rutin dilaksanakan. Festival Budaya Liyangan, salah satunya merupakan kegiatan untuk mengingat dan mentauladani hal-hal yang menjadi peninggalan nenek moyang.
“Festifal Budaya Liyangan setiap tahun tambah maju, tambah meriah dan tambah berkualitas. Kualitas penyelenggaran kegiatan, kualitas ritual yang tambah hikmat, pengunjung yang tambah banyak. Pengunjungnya bukan hanya dari Temanggung, tetapi dari luar Kabupaten Temanggung. Memang benar, Liyangan ini pusat peradaban manusia yang paling tua di pulau Jawa, masyarakat Liyangan dapat menguri-uri budaya peninggalan leluhur, bukan hanya candi, tetapi juga budi pekerti, amal dan lain sebagainya,” tuturnya.
Bupati berharap, Festival Liyangan ini dapat menjadi panduan bagi anak cucu kita nantinya dalam menghadapi masa depan, dengan berdasar pada kearifan lokal dan nilai-nilai budaya nenek monyang dalam menghadapi masa depan yang lebih berkarakter dan lebih kuat lagi, karena semua nilai-nilai adat, nilai-nilai budaya ditampilkan dalam festival budaya ini sebagai pedoman bagi generasi selanjutnnya.
“Semoga dengan adanya Festival Budaya Liyangan, kita semua dapat melestarikan apa yang menjadi ajaran dan peninggalan nenek moyang. Semoga festival ini dapat mendatangkan berkah manfaat kepada seluruh masyarakat, khususnya para pelaku ekonomi kecil, mikro dan menengah dan masyarakat pada umumnya,” tandasnya. (MC.TMG/Eknu;Tf;Ekp;Ysf)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook