Temanggung, MediaCenter - Setelah ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Sekolah Ramah Anak di Jawa Tengah, SMA Negeri 2 Temanggung menggelar In House Training (IHT)  Sekolah Ramah Anak.

IHT dilakukan agar SMAN 2 Temanggung benar-benar menjadi Sekolah Ramah Anak dan menjadi rumah kedua bagi siswa.  

Menurut Ketua Penyelengara, Pramesti Ariyani yang ditemui disela-sela kegiatan, Kamis (9/12/2021), menyampaikan bahwa IHT Sekolah Ramah Anak digelar di Aula SMAN 2 Temanggung, diikuti oleh 70 peserta dari guru dan staf, dengan menghadirkan dua pemateri dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA). 

“Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari penunjukkan SMAN 2 Temanggung oleh DPPKBPPPA provinsi sebagai sekolah ramah anak,” terangnya. 

Ia menambahkan, IHT Sekolah Ramah Anak merupakan salah satu upaya atau tekad seluruh warga SMAN 2 Temanggung untuk mewujudkan sekolah ramah anak yang menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan,    secara terencana dan bertanggung jawab di sekolah. 

“Kami ingin mewujudkan sekolah yang diinginkan anak, sekolah yang nyaman, aman dan kerasan di lingkungan sekolah, jadi anak merasa sekolah merupakan rumah kedua,” harapnya. 

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 2 Temanggung,  Bambang Heryanto mengatakan, sangat mengapresiasi atas penunjukan sekolahnya sebagai sekolah ramah anak,  dan hak tersebut  harus segera diwujudkan. 

"Agar bisa terwujud diperlukan adanya pemahaman apa itu sekolah ramah anak, oleh karena itu kami menggelar In House Training bagi keluarga besar SMA 2,“ katanya. 

Bambang menjelaskan, sekolah ramah anak sangat penting, utamanya dalam menunjang pembelajaran di sekolah, sehingga bisa diperoleh hasil yang maksimal bagi siswa. 

“Dalam sekolah ramah anak ini, kita akan bisa memberikan apa hak dasar dan perlindungan bagi siswa, seperti hak  pendidikan, kesehatan,    kesempatan bermain dan bersenang-senang,“ ungkapnya. 

Sekolah ramah anak ini mempunyai tujuan, untuk menciptakan suasana nyaman, ramah dan kondusif dan merasa senang, khususnya dalam hal belajar. 

“Dengan keadaanya yang menyenangkan , dan juga tidak adanya tekanan, tentunya siswa merasa tenang dalam belajar dan di lingkungan sekolah, hasilnya tentu siswa menjadi siswa yang baik,” pungkasnya. (MC.TMG/dn;ekp)