Dinbudpar Agendakan Pelatihan Tata Kelola Destinasi Wisata
Ket [Foto]:

Dinbudpar Agendakan Pelatihan Tata Kelola Destinasi Wisata

Temanggung, MediaCenter – Senin (27/7/2020), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Temanggung mengadakan kegiatan Pelatihan Tata Kelola Destinasi Wisata Tahun 2020 di Daun Mas Resto Kabupaten Temanggung.

Sebanyak 40 peserta yang berasal dari pengelola destinasi atau objek wisata yang ada di Kabupaten Temanggung mengikuti pelatihan selama tiga hari berturut-turut dengan narasumber yang berkompeten dari DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jawa Tengah.

Ketua HPI Jawa Tengah R Pandu Setyabrata dalam wawancara disela-sela acara menjelaskan bahwa, pelatihan tata kelola destinasi adalah cara menata dan mengelola destinasi wisata yang sesuai dengan protokol kesehatan. 

Dalam destinasi wisata terdapat tiga unsur 3A meliputi, Amenitas (fasilitas di luar akomodasi yang dapat dimanfaatkan wisatawan), Aksesibilitas (tingkat kemudahan untuk mencapai suatu tujuan dan menghubungkannya dengan tujuan lain), Atraksi (daya tarik yang dimiliki sebuah tempat tujuan wisata).

“Jadi didalam destinasi wisata sudah dipersiapkan unsur 3A yang nantinya akan kita observasi dan amati dalam kunjungan langsung ke destinasi wisata supaya diketahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki dan dikembangkan supaya menjadi lebih baik lagi,” tegasnya.

Pelatihan tersebut juga memberikan pengamatan bagi peserta pengelola maupun pelaku tentang wisata berkelanjutan, agar wisatawan yang datang dapat mengerti informasi destinasi wisata yang dikunjunginya.

“Karena pengelola juga dapat bertindak sebagai pemandu wisata, diharapkan wisatawan tidak hanya membawa cinderamata atau oleh-oleh saja, namun juga mendapat pengetahuan lebih, seperti hal yang unik pada objek wisata, kearifan lokal, bahkan kuliner khas yang nantinya akan diceritakan dan dibagikan kepada orang lain. Dan tentunya akan membantu promosi secara langsung dari mulut ke mulut,” jelas Pandu.

Amati, Tiru dan Modifikasi untuk memancing dan menggali kreatifitas dari masyarakat lokal dengan satu pola dengan ide gila atau gali ide langsung action. 

Ketua HPI Jawa Tengah juga menegaskan, bahwa konsep pengelolaan diartikan sebagai tata kelola destinasi pariwisata yang terstruktur dan sinergis, mencakup fungsi koordinasi, perencanaan, implementasi, dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan sistemik.

“Caranya melalui pemanfaatan jejaring, informasi dan teknologi yang terpimpin secara terpadu dengan peran serta masyarakat, pelaku/asosiasi, industri, akademisi, serta pemerintah,” imbuhnya.
Dan nantinya akan terlihat apa tujuan pariwisata di Kabupaten Temanggung, termasuk meningkatkan kualitas pengelolaan, volume kunjungan wisata, lama tinggal, dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal.

Sedangkan Kepala Bidang Pariwisata Dinbudpar Kabupaten Temanggung Iwan Siswanto dalam sambutannya mengatakan, bahwa konsep yang telah tercetak dalam buku Pedoman Pembentukan dan Pengembangan Destination Management Organization (DMO) yang dikeluarkan Kemenbudpar, setidaknya ada empat subsistem yang saling hubungan dan bersinggungan, yaitu Destinasi, Tata Kelola, Informasi Komunikasi dan Teknologi, dan Pemasaran.

“Keempat subsistem itu mau tidak mau harus saling bersinergi dalam pencapaian tujuan untuk pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Temanggung,” tegasnya.

Tata kelola tidak hanya semata-mata dipandang sebagai bentuk organisasi dalam pandangan klasik yang mengharuskan adanya bentuk hierarki pembagian tugas secara tegas dengan garis wewenang dan penugasan. Management organisasi destinasi sejalan dengan kelahirannya dimasa modern yang sarat akan isu-isu globalisasi.

Iwan Siswanto juga menekankan kembali bahwa pelaku pariwisata harus saling sinergi dengan seluruh pengampu wisata. Hendaknya destinasi dipandang sebagai bentuk pengorganisasian pengelolaan destinasi dengan menggunakan pendekatan modern pula, yaitu pemanfaatan jejaring, informasi, dan teknologi.

“Ada tiga komponen penting didalamnya, yaitu coordination tourism stakeholders, destination crisis management, dan destination marketing juga saling bersinergi satu dengan yang lainnya. Agar tercapainya tujuan bersama untuk Pariwisata Temanggung yang baik,” ujar Iwan sebelum menutup sambutannya.(MC TMG/Agung;Ekape)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook