Ket [Foto]:
Warga Positif Covid-19 Ungkapkan Rasa Terima Kasih Kepada Pemerintah
Temanggung, MediaCenter - Kaget setelah mendengar kabar dinyatakan positif Covid-19, warga salah satu desa di Kabupaten Temanggung dengan sukarela menjalani karantina difasilitas yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung.
Rapid Tes dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung serentak pada tanggal 27 dan 28 Mei 2020 di lokasi perbelanjaan serta pasar tradisional, dilanjutkan dengan Swab Tes pada tanggal 2-3 Juni 2020 disetiap Puskesmas Kecamatan. Swab Test dilakukan bagi yang dinyatakan reaktif pada Rapid Tes sebelumnya. Adapun undangan untuk yang dinyatakan reaktif dilakukan melalui Whatsapp.
Kebanyakan warga yang dinyatakan positif Covid-19 rata-rata kaget, karena banyak yang kondisi badannya dalam keadaan fit, tetapi mereka menyadari bahwa kondisi badan yang sehat dan tidak mengalami gejala apapun bisa terpapar Covid-19.
Kesadaran itu memudahkan Tim Gugus Tugas untuk melakukan tindakan selanjutnya, yaitu karantina, dari beberapa warga yang dinyatakan positif sudah menyatakan siap dikarantina. Mereka merasa bahwa ini bukanlah sesuatu yang menjadi aib dan harus dikucilkan. Dengan kesadaran sendiri mereka secara langsung meminta untuk dikarantina di tempat yang sudah disiapkan oleh Pemkab Temanggung.
Mereka yang dinyatakan positif Covid-19, secara terpisah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemkab Temanggung yang sudah peduli dalam penanganan Covid 19 ini. Dikatakan oleh salah satu pasien yang dikarantina, bahwa Ia sangat berterimakasih diberi kesempatan mengetahui kondisi tubuh dengan mengikuti Rapid Tes serta Swab Tes. Beberapa pasien lain yang sehari-harinya beraktivitas sebagai pedagang pasar juga menyampaikan rasa terima kasihnya.
"Saya itu yang menyarankan untuk dilakukan tes di pasar tempat saya usaha, dan saya yang mengajak teman-teman serta pedagang lain supaya melakukan tes tersebut, ternyata malah saya yang kena, tetapi saya dengan kesadaran tinggi dan iklas begitu dapat kabar kalau saya positif, saya langsung di rumah saja dan menghindari interaksi dengan orang-orang termasuk keluarga", ungkap salah satu warga desa di Kecamatan Bulu, panggil saja SY.
"Terus terang saya langsung menghubungi Ketua RT dan Perangkat Desa, melalui pesan Whatsapp, untuk memberitahukan bahwa saya Positif Covid-19 dan menyatakan saya siap dikarantina", imbuhnya.
Karantina bukanlah hal yang memalukan ataupun harus ditakuti, karena dengan adanya karantina pasien bisa dengan intensif ditangani dan dipantau keadaannya, setiap jam bahkan setiap menitnya. Anggapan bahwa karantina adalah suatu pengucilan dan aib bagi masyarakat, adalah hal yang keliru.
Lain halnya yang dialami salah satu pasien dari desa yang lain, begitu dapat kabar positif Covid-19 dan dianjurkan dikarantina malah menyatakan sangat senang, karena Ia beranggapan karantina bukan suatu pengucilan, tetapi sarana penyembuhan yang dilakukan pemerintah bagi pasien.
JT salah satu pasien yang ditunjuk sebagai Ketua Penghuni Karantina di Gedung Pemuda menganggap hasil Swab Test adalah suatu keuntungan baginya. "Saya merasa sangat beruntung karena diberi kesempatan untuk melakukan Rapid Tes dan Swab Test. Dengan begitu saya bisa tahu keadaan saya, dengan adanya tes tersebut saya jadi tahu kalau saya terpapar virus ini, coba saya tidak ikut tes, saat ini kan saya positif, bagaimana nasib keluarga saya dan orang yang ada disekitar saya?”, ungkap JT.
“Apa tidak kasihan mereka tertular, tetapi tidak terdeteksi, disinilah saya merasa sangat bersyukur, karena saya bisa melindungi orang-orang disekitar saya. Coba kalau tidak, apa tidak semakin parah? mereka tertular, tapi tidak konangan (ketahuan)", tambahnya.
"Dengan adanya kabar ini saya bisa mencegah penularan ke yang lain, saya sangat berterima kasih sekali kepada petugas penanganan yang sudah menyediakan tempat karantina ini. Saya berpikir disini itu bukan dikucilkan, tetapi disembuhkan, maka saya berharap kepada masyarakat yang lain supaya menjaga dan mengikuti anjuran pemerintah supaya pandemi ini segera berakhir", ungkapnya penuh harap.
Dalam pandangan pasien positif Covid-19, pada dasarnya sudah memiliki perubahan sudut pandang, yang awalnya karantina dianggap sebagai pengucilan, saat ini berubah menjadi sarana penyembuhan, dengan dipantau kesehatannya serta didukung fasilitas yang memadai untuk kenyamanan pasien. (MC.TMG/Cuplis;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook