Temanggung, Media Center – Beberapa Partai Politik (Parpol) di Temanggung mengaku kesulitan dalam mencari kandidat Calon Legislatif (Caleg) perempuan terkait dengan keterwakilan perempuan di pendaftaran Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 yang mensyaratkan prosentase minimal 30% dalam setiap daerah pemilihan.

Peraturan ini memang berbeda dengan Pemilu – pemilu sebelumnya, jika keterlibatan perempuan di Pemilu sebelumnya tidak diwajibkan, maka di Pileg 2019 keterlibatan perempuan dalam pendaftaran Caleg harus dipenuhi oleh Parpol.

Menurut Ari Murti Hendrowardani selaku Komisioner KPUD Temanggung Divisi Teknis menyampaikan saat ini Parpol mengeluhkan sulitnya mencari kandidat calon terutama perempuan. Padahal menurutnya, ini adalah kesempatan bagi para perempuan untuk menyalurkan ide – idenya. “Ini mestinya direspon positif bagi caleg perempuan atau warga masyarakat atau kelompok perempuan ini, bahwa yang bersangkutan ingin memberikan sumbangan untuk Kabupaten Temanggung melalui ide – idenya atau lewat regulasi tersebut,” jelas Ari saat ditemui di kantornya, Senin (16/7).

Selain itu, Ari mengatakan minimnya minat perempuan untuk masuk dunia politik karena beberapa faktor, salah satunya yakni para perempuan telah terbiasa dengan pekerjaan – pekerjaan domestik, sehingga para perempuan tersebut akan berbeda dengan para perempuan yang sudah terbiasa tampil di publik.

Sementara itu, para perempuan yang akan maju atau mencalonkan dirinya dalam Pileg mendatang masih banyak hal yang harus dipertimbangkan. Mulai dari pengetahuan terkait dunia politik, juga persiapan mental. “Ini kan hak, peluang sudah ada tinggal perempuan itu merespon bagaimana,” tutup Ari. (MC TMG / Penulis : Ria / Foto  Coeplis / Editor ; Ekape ).