Temanggung, MediaCenter - Per tanggal 1 Agustus 2024, sejumlah 32 ASN Temanggung memasuki masa purna tugas. Meski begitu, semangat untuk terus berkarya dan mengabdikan diri pada masyarakat tak lantas pudar.

Hal tersebut sejalan dengan Dr. Sugi, salah satu ASN Temanggung yang sebelumnya menjabat sebagai Pengampu Sekolah Madya di Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dindikpora). Ia menuturkan, bahwa purna tugas dianggapnya sebagai pindah dinas saja. 

Produktif di bidang pertanian dan perkebunan adalah yang dipilih oleh Dr. Sugi. Sejalan dengan profesi yang digelutinya, Dr. Sugi juga akan terus berkarya di beberapa perguruan tinggi dan membagikan ilmu yang dimilikinya.

"Saya sudah mengabdi selama 37 tahun di Kabupaten Temanggung. Saya merasa bahagia sekali, artinya kepuasan kerja pun juga bisa saya capai, dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya di bidang yang saya tekuni, yaitu di bidang pendidikan. Purna tugas ini saya menilainya bukan purna semata, tapi pindah dinas. Pindah dinasnya apa? di pertanian, perkebunan, dan saya sudah mengembangkan usaha peternakan juga. Kemudian saya tetap mengajar di INISNU Temanggung, pasca sarjana Unnes, itu nanti tempat saya mencurahkan ilmu saya," jelasnya. 

Tak jauh berbeda dengan Yunesti Winantiti, yang sebelumnya mengajar sebagai guru matematika di SMP Negeri 1 Kandangan. Ia menuturkan, bahwa setelah purna, ia akan terus mengabdikan dirinya untuk mengenalkan ilmu matematika, khususnya kepada generasi muda. 

"Saya sudah mengabdikan diri saya selama 35 tahun, saya mengajar matematika sejak tahun 1989. Perasaan saya purna tugas ini plong, karena purna dalam keadaan masih sehat. Setelah purna, saya akan terus mengabdikan diri saya kepada masyarakat dengan mengajarkan matematika, karena ilmu matematika ini kan dekat dengan keseharian kita, tetapi masih banyak anak-anak yang tidak suka matematika," jelas Yunesti. 

Selanjutnya Dr. Sugi, menitipkan pesan kepada seluruh rekan ASN untuk bekerja dengan ikhlas dengan cara memaknai kerja sebagai ibadah, serta terus bersemangat untuk meningkatkan potensi dan prestasi. 

"Pesan saya untuk rekan saya yang masih aktif, bekerja itu harus mindsetnya ibadah. Jadi kerja itu ibadah, belajar, dan bermain yang dibayar. Ibadah ini merupakan pengabdian kepada Allah SWT di tempat kita bekerja, sehingga keikhlasan itu harus melandasi kita dalam bekerja. Belajar artinya kita harus selalu mengembangkan diri supaya kita bisa lebih dapat melayani masyarakat. Dorongan dan motivasi untuk berprestasi itu harus ada," pungkas Dr. Sugi. (Nin;Ekp)