Temanggung, Media Center – Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Temanggung menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rancangan Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Temanggung tahun 2019 di Graha Bhumi Phala, Rabu (14/3).

Musrenbang merupakan forum musyawarah para pihak yang ditujukan untuk mencapai kesepakatan akhir RKPD Kabupaten Temanggung 2019, nantinya menjadi bahan utama Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2019.

Musrenbang yang diikuti sekitar 250 peserta dari berbagai institusi, perguruan tinggi, LSM, ormas, organisasi profesi, pemerintah daerah dan forum anak serta penyandang disabilitas dengan fasilitas penerjemah disabilitas untuk membantu komunikasi.

Ada sekitar 183 program dan 1060 kegiatan dengan pembiayaan keseluruhan Rp 1,891 triliun. Penaksiran awal ada difisit Anggara sebesar Rp 67,5 miliar dengan perbandingan pendapatan dana pemerintah yang hanya berjumlah Rp 1,823 triliun.

“Sedangkan defisit bisa ditutup dengan mengoptimalkan pendapatan daerah, belanja yang sesuai dan pinjaman daerah. Pada kesempatan Musrenbang ini, akan mengevaluasi kegiatan yang tidak perlu akan dicoret,” ujar Sekretaris Bappeda Ripto Susilo .

Dwi Sukarmei selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Musrenbang RKPD 2019, berpendapat bahwa banyak terdapat perbedaan dalam pelaksanaan Musrenbang tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan banyaknya masyarakat yang terlibat langsung sehingga banyak inovasi di setiap kecamatan.

“Musrenbang kali ini juga menganugerahkan kepada kelurahan yang telah diseleksi, dimana kelurahan yang pelaksanaanya bagus pada tahun sebelumnya” katanya lebih lanjut. (MC TMG / Penulis / Foto : Coeplis / Editor: EJP)