Temanggung, Media Center – Aini (42) bersama suaminya, Slamet (51), warga Salamsari, Kecamatan Kedu, Temanggung menjajal inovasi pengolahan singkong sebagai ladang usahanya di masa pandemi. Singkong yang biasanya diolah menjadi lenteng atau opak, ditangannya diubah menyerupai cheese stick (stik keju) agar mendapatkan sensasi berbeda.

Diceritakan, bahwa usahanya dulu memang pembuat lenteng atau opak, akan tetapi dirasa perputaran modalnya kurang cepat, sehingga Aini bersama suami memutar otak dan menemukan inovasi mengubah opaknya menjadi stik singkong.

“Bersama suami itu kita mikir-mikir, kira-kira apa ya yang bisa dilakukan agar lebih laris. Akhirnya tercetusnya gagasan untuk membuat cheese stick singkong,” ungkapnya, saat ditemui Rabu (11/1/2023).

Aini dan suami sangat bersyukur, karena dengan inovasinya ternyata lebih banyak permintaan dibandingkan sebelumnya. Usaha yang digelutinya lebih dari 1 tahun ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sampai dengan membayar biaya sekolah anaknya yang masih di tingkat Sekolah Menengah Pertama.

Adapun kendala yang dialami Aini selama 1 tahun terakhir, yaitu naiknya harga minyak serta cuaca yang tidak menentu. Karena dalam pembuatan stick singkong membutuhkan penjemuran langsung di bawah panas matahari sebelum dilakukan pemotongan untuk kemudia digoreng.

Sebanyak 25 kilogram singkong dapat dihabiskan Aini setiap hari untuk membuat makanan tersebut. Penjualan cheese stick singkong Aini masih sebatas daerah Temanggung yang dibawa oleh sales, serta dititipkan ke warung-warung sekitar rumahnya dengan kemasan paling kecil 230 gram.

“Biasanya dalam 1 kali produksi bisa jadi 50 bungkus kemasan 2 ons lebih dikit sih”, imbuhnya.

Aini berharap, usahanya bisa lebih ramai dan bisa memperbesar produksi, sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk lingkungan tempat tinggalnya. Karena selain cheese stick singkong, Aini bersama suaminya juga memproduksi singkong krispi dan kripik tempe. (MC TMG/Chy;Ekp;Ysf)