Temanggung, Media Center - Tahun Baru Islam atau dikenal dengan Bulan Suro merupakan momen penting dan bersejarah bagi umat Muslim, khususnya masyarakat Jawa. Tak heran jika sebagian masyarakat Jawa mengisinya dengan berbagai tradisi yang unik.

Salah satunya yang digelar oleh Paguyuban Pedagang Pasar Legi Parakan, di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Senin (8/8/2022). Mereka menggelar kirap tumpeng nasi putih beserta ingkung ayam jawa, keliling komplek pasar.

Koordinator kegiatan, Muslihat mengatakan tradisi yang digelar pada bulan Muharram tersebut merupakan wujud syukur dan permohonan keselamatan serta kelancaran rejeki bagi seluruh warga pasar.

"Selain melestarikan budaya Jawa, kirap tumpeng ini merupakan wujud syukur dan permohonan keselamatan serta kelancaran rejeki bagi seluruh warga pasar, terlebih pada bulan Muharram ini, kita mencari keberkahan," katanya.

Dalam kegiatan itu, para pedagang juga menggelar doa bersama dengan dipimpim oleh Kyai Yakub Mubarok. 

"Berkah dari doa kita ini, kita berharap pasar lebih baik, lebih ramai, dan lebih bersih, sehingga pengunjungnya itu bisa lebih banyak, dengan kondisi pasar yang baik itu pula nantinya dapat menarik wisatawan untuk berbelanja disini," imbuhnya.

Di sisi lain, sebagai upaya mempertahankan keberadaan pasar-pasar tradisional, Pemkab Temanggung mengajak seluruh warga pasar agar menjaga kebersihan dan ketertiban. Sehingga dengan kondisi pasar yang baik akan menarik minat masyarakat untuk berbelanja di pasar-pasar tradisional.
 
Pemkab Temanggung melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan terus berupaya meningkatkan peran pasar tradisional. Hal tersebut dilakukan agar pasar tradisional dapat bersaing dengan pasar modern ataupun hipermarket. Salah satunya dengan mengkampanyekan program Joker Manteb (Jogo Kebersihan, Keamanan, dan Ketertiban), serta melakukan renovasi bangunan dipasar tradisional.

Dalam tradisi kirap tumpeng Paguyuban Pedagang Pasar Legi Parakan juga dilakukan kegiatan santunan kepada 45 anak yatim piatu. (MC.TMG/fr;ekp;ysf)