Temanggung, MediaCenter – Tradisi Merti Desa atau Grebek Desa selalu menjadi perhatian warga di Temanggung, seperti Merti Desa di Desa Jetis, Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung. Acara yang di selenggarakan setiap tahun di bulan Sapar ini diikuti sebanyak 6 RT. Acara ini merupakan tradisi masyarakat Jetis sejak jaman dahulu dan terus di lestarikan hingga sekarang

Merti Desa dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas mata air yang selalu melimpah. Atas inisiatif warga, tradisi ini turut di meriahkan dengan pertunjukkan kesenian dan budaya, seperti Kubrosiswo, Sorengan, Kuda Lumping, Topeng Ireng, Wayang Kulit, Drumband TK-SD Desa Jetis dan diisi pula dengan pengajian dari KH Usman Ridho yang berasal dari Kecamatan Bulu Temanggung.

Acara yang digelar sehari semalam dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat desa dibuka dengan doa bersama dan nyadran di masing-masing RT, dilanjutkan dengan tradisi berjalan berarakan mengelilingi desa.

Kepala Desa Jetis, Sudibyo menyampaikan bahwa dalam Merti Desa tahun ini, setiap kepala kelurga dalam satu rumah diwajibkan untuk iuran Rp.100.000 dengan jumlah total 300 kepala keluarga, Rabu (1/11). “Semua dana yang terkumpul akan dialokasian untuk biaya acara Merti Desa seperti untuk pengajian, pawai kesenian serta konsumsi. Sedangkan Ogoh-ogoh urunan pada tiap RT masing-masing untuk dapat mengeluarkan ikon dari setiap RT”, paparnya.  (MC TMG/Penulis, Foto: Agung, Editor : Ekape)