Ket [Foto]: Kafe Kartini Berdayakan Disabilitas Intelektual
Kafe Kartini Berdayakan Disabilitas Intelektual
Temanggung, Media Center –Kafe Kartini yang berada di Komplek Sentra Terpadu milik Balai Besar Disabilitas Kartini Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menjadi sarana belajar bagi para penyandang disabilitas untuk membuka usaha mandiri.
Sebab, sebagian besar karyawan yang bekerja di kafe ini adalah kaum-kaum kurang beruntung yang mengalami disabilitas intelektual.
Pengelola Kafe Kartini, Iswuryanti Rahayu mengatakan, sejak pertama kali dibuka pada tahun 2021 dan diresmikan langsung oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini, kafe disabilitas itu tak pernah sepi peminat.
Beragam menu menjadi andalan di tempat ini. Menariknya, sebagian besar karyawan yang bekerja di tempat ini adalah kaum penyandang disabilitas intelektual yang sengaja diberdayakan untuk memperoleh pemasukan, sekaligus kesetaraan status sosial dengan memaksimalkan seluruh skil yang mereka miliki.
“Kalau yang memegang menu utama seperti yang memasak dan meracik kopi memang mereka yang ahli di bidangnya. Namun, khusus bagian lain, seperti asisten cook, pramusaji alias waiter dan waitress dikerjakan langsung oleh anak-anak kami yang mengalami disabilitas sosial,” jelasnya, Sabtu (23/7/2022).
Ia menyebutkan, terdapat poin plus dan minus dalam mengampu para karyawan yang berstatus sebagai penyandang disabilitas. Kelebihannya, mereka memiliki etos kerja yang jauh lebih tinggi dibanding karyawan normal pada umumnya. Semangat mereka dalam mengais rejeki diklaim lebih membara.
Akan tetapi, terdapat juga kekurangan. Khususnya minimnya fokus konsentrasi saat menyajikan hidangan ke masing-masing meja pengunjung.
“Semangat mereka luar biasa. Mungkin karena ada perasaan senasib dengan karyawan lain sesama penyandang disabilitas. Meski demikian, kami terus melakukan bimbingan ekstra, seperti keterampilan pelayanan atau hospitality, karena memang mereka memiliki kelemahan di sektor konsentrasi. Tetapi, memang itu tujuan kami memberdayakan mereka agar memiliki kesetaraan sosial, sekaligus menyediakan lapangan pekerjaan yang memang cukup sempit bagi kalangannya,” jelasnya.
Buka dari pukul 7.30 sampai 22.00 WIB setiap harinya, pengunjung dapat memilih beragam menu makanan dan minuman yang cukup kekinian. Sebut saja kopi expresso, manual brew, special iced coffee, dan frappe yang dibanderol mulai Rp 10.000 hingga Rp 17.000 per porsi.
Kemudian ada juga powder bassed iced hingga mojito iced yang dijual mulai Rp 12.000 hingga Rp 15.000 an gelas saji. Lantas jus aneka buah hingga minuman tradisional jamu dengan kisaran Rp 6.000 sampai Rp 15.000 per gelas.
Bagi yang ingin ngemil, Kafe Kartini juga menyediakan menu snack seperti pisang katsu, bubur ketan hitam, ropang cokelat, singkong mawut, burger, hingga mendoan yang dijual antara Rp 8.000 sampai Rp 22.000 saja per porsi.
Apabila pengunjung hendak memesan makanan berat, kafe ini juga telah siap melayani dengan menu-menu andalan nan spesial. Sebut saja aneka resep seblak, rawon, sop iga, tongseng kambing, iga bakar, chiken katsu, chiken rice, rice bowl, tom yam, nasi goreng, hingga ayam dan ikan bakar. Untuk harga bisa dibilang lebih terjangkau dari lokasi kukiner lain.
“Target utama kita adalah bagaimana tempat kuliner ini dapat terus beroperasi, karena hasilnya kami utamakan untuk menggaji para karyawan, khususnya penyandang disabilitas intelektual yang bekerja dan menggantungkan pemasukan dari tempat ini,” tuturnya.
Sementara itu, Aldi (26), salah seorang pengunjung mengaku cukup terkesan dengan kemampuan para penyandang disabilitas yang bekerja di tempat ini. Menurutnya, etos bekerja mereka tak kalah dibanding masyarakat pada umumnya.
“Suatu kombinasi luar biasa, pertama jelas membantu pemberdayaan kaum disabilitas. Kedua memang tempat ini recomenden. Rasa tiap menunya oke, venue yang disajikan juga asyik. Cocok untuk seluruh kalangan. Baik anak-anak, remaja, dewasa, keluarga, hingga para orang tua,” pungkasnya. (MC.TMG/fir;ekp;ysf)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook