Temanggung, MediaCenter - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Temanggung menyelenggarakan kegiatan sosialisasi keluarga pioner dan usaha penyelenggaraan kesejahteraan sosial, di Aula Dinsos, Sabtu (23/7/2022).

Hadir dalam acara ini, Kepala Dinsos yang diwakili Kepala Bidang Daya Sosial Dhani Trianti, narasumber, dan diikuti 50 peserta dari perwakilan pilar sosial (PSM, TKSK, Karang Taruna, Tagana, PKH, dan LK3)

Dhani Trianti mengatakan, kegiatan ini sebagai langkah merintis keluarga pioner, yaitu keluarga yang mampu mengatasi masalahnya secara efektif dan menjadi panutan bagi lingkungan dan masyarakat.

"Salah satu penyebab perceraian adalah faktor ekonomi dan pernikahan dini, maka dengan pendidikan dan pola hidup sederhana  mengantarkan keluarga menuju keluarga yang berkualitas, dengan perilaku positif dalam berkeluarga bisa ditularkan dan menjadi panutan ke lingkungan sekitarnya," katanya.

Adoniati Meyra Widaningtias, Penyuluh Sosial Ahli Madya Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, dalam paparannya menyampaikan, pasca pandemi yang sangat terlihat dampaknya adalah melambatnya perekonomian, banyaknya PHK, serta pengangguran, inilah masalah-masalah sosial yang muncul.

"Temanggung saat ini sudah banyak pengemis, anak punk, dan semakin banyak yang mengajukan bantuan sosial, faktanya banyak juga yang belum terdaftar dampak dari pasca Covid, di Jawa Tengah ada 27 panti sosial, jumlahnya yang meningkat setelah pandemi ini adalah lansia terlantar, anak terlantar, anak yatim piatu, pengemis dan gelandangan," ungkapnya.

Dalam akhir paparan, dikatakan bahwa keluarga pioner diawali dari keluarga masing-masing, berikan suri tauladan, tata, bangun harmoni keluarga dan harmoni bertetangga, bergeraklah di dalam dan menjadi pioner dari keluarga kita sendiri.

"Dinsos harus bekerjasama dengan Dinkopdag untuk memberdayakan keluarga pioner di Dinsos. Selanjutnya  jaringan keluarga plasma ini harus dibentuk UKM dan koperasi, untuk meningkatkan taraf hidup keluarga pioner dan keluarga plasma lainnnya," pungkasnya. (MC.TMG/sty;ekp;ysf)