Ket [Foto]: Bupati Temanggung hadiri peringatan Tri Suci Waisak 2566 BE/2022 M Sabhe Satta Bhavantu Sukhitta dilaksanakan di Pendopo Bina Manggala Sejahtera, Dusun Krecek, Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Kamis (19/5/2022).
Waisak 2566 BE, Moderasi Beragama Membangun Kedamaian
Temanggung, MediaCenter - Peringatan Tri Suci Waisak 2566 BE/2022 M, Moderasi Beragama Membangun Kedamaian, Sabhe Satta Bhavantu Sukhitta, Semoga Semua Makhluk Berbahagia dilaksanakan di Pendopo Bina Manggala Sejahtera, Dusun Krecek, Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Kamis (19/5/2022).
Hadir dalam acara ini, Bupati Temanggung HM Al Khadziq, Camat Kaloran Ja'far Khudori, Danramil Kaloran, Kapten Sentot Herutomo, Kapolsek Kaloran AKP Tajudin, Kades Getas Dwiyanto, Kadus Krecek Suyanto, Bhante Joti Dhammo, Bhiku Sangha Teravada Indonesia (STI), tokoh masyarakat, Kepala Desa se-Kecamatan Kaloran, umat Buddha se-Jawa Tengah, dan tamu undangan.
Bupati dalam sambutannya menyampaikan, atas nama Pemerintah Kabupaten Temanggung mengucapkan Selamat Merayakan Waisak 2566 Budhist Era. Perayaaan Waisak ini disambut gembira dan gegap gempita oleh seluruh umat Buddha di Kabupaten Temanggung.
"Semoga dengan perayaan Waisak ini, semua ajaran Sang Buddha bisa mewarnai bapak, ibu sekalian dan ikut menyinari Kabupaten Temanggung, sehingga kehidupan masyarakat Temanggung, bertambah toto, titi, tentrem, marem lan gandem," katanya.
Selanjutnya, perayaan Waisak tahun ini berbeda dengan perayaan Waisak tahun-tahun sebelumnya, karena sudah dua tahun umat Buddha diminta menahan diri, tidak merayakan Waisak secara terbuka, karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
"Tahun ini, Covid-19 semoga semakin sirna, dan pemerintah sudah membuka lebih lebar lagi kesempatan masyarakat untuk merayakan hari-hari besar. Beberapa minggu yang lalu, umat Islam juga sudah bisa merayakan hari raya Idul Fitri secara lebih leluasa. Pemerintah sudah membuka jalur mudik secara lebih terbuka. Demikian pula perayaan Waisak pada saat ini juga bisa diselenggarakan secara lebih terbuka," tegasnya.
Kemudian disampaikan juga, memahami dan memaklumi bila semua kita bergembira, seluruh umat Buddha bisa tumpah ruah di Dusun Krecek, untuk bersama-sama merayakan, karena memang lebih dua tahun, kita semua menahan kegiatan, dan harus membatasi pertemuan masyarakat.
"Marilah, momentum Waisak ini kita jadikan kesempatan untuk menjalin tali persaudaraan dan persatuan, khususnya diantara seluruh umat Buddha Kabupaten Temanggung, dan antar seluruh umat beragama, dan antar seluruh potensi masyarakat di Kabupaten Temanggung," ajak Bupati.
Perayaan di Dusun Krecek ini juga luar biasa, karena perayaan Waisak bisa diselenggarakan dengan warna yang sangat berbudaya, dipadu dengan kesenian tradisional yang menjadi ciri khas masyarakat Kaloran, khususnya Dusun Krecek tercinta.
"Saya berdoa dan berharap, semoga seluruh umat Buddha Kabupaten Temanggung dikaruniai kesehatan, dikaruniai keberkahan, sehingga kita semua hidup maju bersama-sama, bebrayan satu dengan yang lainnya, memajukan kehidupan beragama, memajukan kehidupan beragama Buddha, dan memajukan kehidupan seluruh masyarakat Temanggung tercinta," tandasnya.
Akhirnya disampaikan, mohon kepada para Bhiku Sangha, dan juga kepada para tokoh agama Buddha, untuk ikut memanjatkan doa memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Semoga Kabupaten Temanggung, selalu menjadi Kabupaten yang tentram, damai, bersaudara antara satu dengan yang lainnya, sejahtera lahir batin seluruh masyarakatnya," pungkasnya. (MC.TMG/sty;nin;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook