Temanggung, Media Center - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Temanggung berupaya mengusulkan 180 perawat honorer  agar dapat diangkat menjadi PPPK. 

"Ada sejumlah 180 perawat honorer, harapannya tahun 2022 ini dapat diangkat menjadi PPPK," kata Ketua DPD PPNI Temanggung, Aris Supriyanto usai menggelar Musyawarah Daerah (Musda) X DPD PPNI Kabupaten Temanggung di Aula Dinas Kesehatan Temanggung, Sabtu (5/3/2022).

Sebagai upaya memperjuangkan perawat honorer tersebut, PPNI akan membentuk tim advokasi perawat honorer, karena selama ini status mereka belum jelas. 

"Aturannya tahun 2022 ini sudah tidak ada perawat honorer lagi, dan perawat honorer ini segera diangkat menjadi PPPK," imbuhnya.

Selain mengupayakan pengangkatan menjadi PPPK, PPNI juga memperjuangkan perawat honorer yang bekerja di swasta agar mendapat gaji yang layak.

"Selama ini, perawat yang bekerja di swasta gajinya masih di bawah standar, dengan adanya advokasi ini, mereka dapat menerima gaji sesuai UMR," tegasnya. 

Erdin Sikap Ginung Pratidina, salah seorang perawat honorer berharap segera diangkat menjadi tenaga PPPK. Karena selama pendemi ini, dirinya dan perawat honorer lainnya menjadi garda terdepan dalam penanganan, maupun pencegahan Covid-19. 

"Harapan kami bisa diperhatikan oleh Pemkab dan segera diangkat sebagai PPPK, karena rata-rata perawat honorer itu sudah mengabdi lebih dari 15 tahun, bahkan ada yang sudah 17 tahun, terlebih selama pendemi ini, kami sebagai garda terdepan dalam penanganan, maupun pencegahan Covid-19," katanya.

Erdin menyebutkan, sebagai perawat honorer hanya mendapat gaji pokok sebesar 600 ribu per bulan, dan ditambah tunjangan jasa pelayanan sebesar 400-500 ribu. Sehingga dalam sebulan dirinya mendapat gaji 1,1 juta.

"Sebulan itu gaji pokoknya 600 ribu, dan ditambah tunjangan, jasa pelayanan sebesar 400-500 ribu, jadi dalam sebulan itu saya menerima gaji 1 - 1,1 juta," pungkasnya. (MC.TMG/fr;ekp)