Temanggung, Media Center - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Temanggung, menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung dan Polres Temanggung untuk melakukan deteksi dini peredaran tembakau gorila dikalangan pelajar. Hal ini dikarenakan peredaran barang haram di Kota Tembakau tersebut saat ini kian meningkat.

Kepala BNNK Temanggung, AKBP Agung Prabowo, Selasa (8/6/2021) mengatakan mayoritas para pelajar menyebut tembakau gorila sebagai rokok herbal. Sebutan itulah yang sering digunakan para pengedar untuk mengaburkan peredaran narkotika dikalangan pelajar.

"Untuk upaya pencegahannya dari mulai anak sekolah dari SD, SMP dan SMA kita berikan perkenalan dan penyuluhan bahaya dan jenis narkoba, termasuk membawa contoh tembakau gorilla, karena ternyata tembakau gorilla sudah banyak masuk di Temanggung," katanya.

Agung menyebutkan, peredaran tembakau gorila itu kian meningkat, karena harga relatif murah dibandingkan dengan narkoba jenis ganja dan sabu, yakni Rp50.000 per paket. Bahkan, barang haram ini telah dijual secara bebas melalu media online.

"Selain melakukan sosialisasi kepada kalangan pelajar, kita dari BNNK Temanggung juga mengintensifkan pengawasan transaksi narkoba melalui daring," tegasnya.

Menurut Agung, tembakau gorilla adalah tembakau dengan campuran bahan kimia sintetis, sehingga memiliki efek halusinogen bagi penggunanya. Bahkan, terdapat campuran bahan kimia berbahaya, efek negatif yang ditimbulkan lebih merusak dibandingkan ganja dan sabu.

Untuk itu, BNNK Temanggung mengajak seluruh pihak bekerja sama dengan aparat penegak hukum dalam mencegah perdagangan dan penyalahgunaan narkoba.

"Kami mengimbau agar masyarakat setiap desa berinisiatif mencegah peredaran narkoba diwilayah masing-masing.  Hal yang juga penting adalah masyarakat perlu mengikutsertakan peran para pemuda dalam setiap kegiatan pencegahan peredaran narkoba, dengan memberikan pembinaan kepada para pemuda, agar jangan sekali-kali mencoba barang haram tersebut," tegasnya. (MC.TMG/fr;ekp)