Temanggung, MediaCenter - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Temanggung Ripto Susilo mengatakan, pemerintah akan serius menangani persoalan anak usia sekolah namun tidak sekolah. Hal ini sangat penting sebab menyangkut generasi bangsa. 

Dikatakan, untuk menangani hal tersebut, maka akan digelar rencana aksi daerah dalam pembangunan daerah. Melalui cara ini pihaknya akan serius menangani anak usia sekolah namun tidak sekolah, dengan mencari akar permasalahan dan dicari solusinya. 

"Kegiatan rencana aksi daerah ini untuk menyusun program secara komprehensif dalam rangka penanganan anak usia sekolah tidak sekolah. Harapannya dalam forum ini akan terwujud program secara komprehensif menanganani khusus pendidikan dan lebih khusus lagi menangani anak usia sekolah yang tidak sekolah," katanya, Rabu (11/11/2020). 

Menurut dia, dalam kegiatan ini seluruh komponen, seluruh stakeholder yang bergerak dibidang pendidikan akan diundang di forum ini. Mereka akan diminta untuk memberikan ide-ide kreatif dalam rangka penanganan anak usia sekolah namun tidak sekolah.

Di Kabupaten Temanggung masih banyak anak usia sekolah tidak sekolah, dengan paling banyak terkait masalah kemiskinan, sehingga tidak punya biaya kemudian tidak bisa sekolah. 

Bahkan, jika dilihat dari data kemiskinan terpadu masih tinggi anak usia sekolah tidak sekolah di Temanggung yang harus ditangani, yakni mencapai jumlah 11.000an. Apalagi dengan adanya situasi pandemi Covid-19 seperti ini pasti terjadi peningkatan secara jumlah. 

"Melihat kondisi ini, maka ada gagasan iuran dari para guru penerima sertifikasi. Mungkin secara pribadi atau mandiri guru-guru sudah peduli, tetapi kalau dibuatkan sebuah program kemudian dikelola oleh kawan-kawan guru sendiri, secara transparan akan luar biasa angkanya dalam rangka mendukung pembiayaan," katanya.(MC.TMG/Yoni;Ekape)