Temanggung - Warga masyarakat Desa Balesari Kecamatan Bansari tetap mempertahankan  Jalan Tarasahan, desa yang ramah lingkungan dan murah biaya pemeliharaannya.

Tokoh masyarakat Desa Balesari Nurhadi (60) mengatakan, Pemerintah Desa berinisiatif mempertahankan Jalan Tarasahan dengan mengunakan bahan batu pecahan.

Hal itu dikandung untuk mempertahankan kearifan lokal, sekaligus untuk menghemat biaya bila dibandingkan dengan  membangun jalan aspal atau beton Memang jalan beton bagus dan lebih rapi, tetapi paling lama 10 tahun harus mengeluarkan biaya lagi untuk pemeliharaan. Kalau jalan trasahan seandainya ada batu yang lepas bisa segera diganti karena di sekitar sini banyak batu sehingga tanpa harus mengeluarkan biaya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Agus Sarwono mengapresiasi pembangunan jalan "trasahan" yang dibuat warga Balesari menggunakan Dana Desa yang hasilnya terlihat bagus. Dengan jalan trasahan mengangkat tradisi lokal yang ramah lingkungan, karena jalan `trasahan` ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu. Jalan `trasahan` yang dibuat warga Balesari ini meskipun menggunakan batu tetapi bisa rata dan halus.

Ia mengimbau desa-desa yang lain dalam membangun infrastruktur bisa mencontoh Desa Balesari yang bisa mengangkat tradisi lokal dan tetap memperhatikan lingkungan.  Jalan batu yang dulu banyak ditemukan di perdesaan di Kabupaten Temanggung yang disebut jalan "trasahan", lambat laun mulai terkikis oleh kemajuan zaman karena diganti menjadi jalan beraspal atau rabat beton. (MC Tmg/Ara/Hms17/Edy Laks)