Ket [Foto]: Petani Tembakau Temanggung Berkeluh Kesah
Petani Tembakau Temanggung Berkeluh Kesah
Temanggung – Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) KabupatennTemanggung Agus Parmuji mengusulkan pemerintah perlu segera mengambil langkah nyata guna melindungi tembakau lokal, antara lain seperti pembatasan impor serta pengenaan bea masuk yang lebih tinggi.
Usulan tersebut disampaikannya di hadapan Bupati Temanggung Bambang Sukarno dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, pada peresmian Kampung KB di Dukuh Seman, Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Kamis (27/4).
Ia menuturkan selama ini bea impor yang dikenakan sebesar 5%. Agus menilai jumlah ini masih rendah dan idealnya bea impor pada kisaran angka 40%. “Saat ini masih hujan, semoga saat panen nanti sudah memasuki musim kemarau dan petani bisa meraih hasil maksimal," kata Agus Parmuji yang juga Kades Wonosari ini.
Menurut dia, ada sembilan faktor yang membuat petani lokal rela mati-matian memperjuangkan penolakan impor tembakau, di antaranya melindungi produk tembakau dalam negeri dan mencegah komoditas penting jatuh ke tangan negara lain.
Potensi Indonesia memproduksi sendiri masih terbuka untuk menumbuhkan perekonomian, mempermudah pengawasan dan pengendalian harga, meningkatkan kapasitas petani lokal, mendongkrak mutu serta kuantitas produk tembakau dalam negeri.
Sebenarnya kita sendiri mampu meningkatkan jumlah produksi nasional dari yang ada saat ini sebanyak 195.000 ton per tahun, maka kami mendesak agar pemerintah segera mengesahkan RUU Pertembakauan yang dapat menjadi jalan penyelamat petani lokal. "Kami berharap Pak Ganjar bisa membantu mengendalikan impor tembakau.” katanya.
Dalam acara tersebut turut diberikan setangkai daun tembakau segar Kepada Gubernur Jawa Tengah sebagai tanda musim tanam tembakau 2017. (MC Tmg/Ara)
"
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook