Ket [Foto]: Untuk mengatasi kejenuhan, sejumlah pelaku seni topeng ireng di Desa Mondoretno, Kecamatan Bulu, Temanggung, Jawa Tengah mengadakan sesi latihan dengan kostum lengkap, Kamis (1/10/2020).
Seniman Topeng Ireng Rindu Tampil
Temanggung, MediaCenter - Ekspresi ceria nampak dari wajah Nova (16) warga Desa Mondoretno, Kecamatan Bulu, Temanggung, Jawa Tengah saat menyambut sesi latihan tarian topeng ireng, Kamis (1/10/2020). Pada latihan di halaman rumahnya kali ini, ia bersama beberapa penari lain berhias dengan kostum lengkap seperti saat tampil di pentas-pentas seni.
"Soalnya kami sangat rindu ingin bisa pentas lagi. Jadi kami berdandan seolah akan pentas beneran,"ungkap Nova, Kamis.
Diceritakan Nova, selama kegiatan seni diliburkan saat pandemik sejak Bulan Maret lalu hingga sekarang, ia merasa amat bosan. Apalagi ia juga tidak bisa pergi ke sekolah dan harus melakukan belajar dari rumah. Remaja lainnya juga mengalami kebosanan yang sama, sehingga ingin bisa pentas lagi.
"Kami bingung tidak ada yang harus dilakukan, juga sangat bosan,"ujarnya.
Hal yang sama dirasakan Erni (16) penari lainnya. Bersama teman-teman kelompok kesenian di desanya ia menawarkan diri untuk bisa pentas di Pasar Tani tiap hari Minggu Pagi. Untuk pementasan tersebut, kelompok seninya rela tidak dibayar.
"Yang penting bisa pentas. Dari make up, pakaian, semuanya, kami pakai uang sendiri karena tidak menerima bayaran," ujar dia.
Ketua Kelompok Kesenian Desa Mondoretno, Sukriyati Suryaningsih (53) mengatakan, pihaknya mengelola kelompok seni untuk kalangan remaja, anak-anak, dan kaum ibu sejak Tahun 2012 silam. Selama pandemik tidak ada satupun yang bisa pentas. Karenanya anggota kelompok seni merasa jenuh dan rindu ingin pentas.
"Terutama anak-anak dan remaja, mereka sangat bosan. Kalau kaum ibu mungkin ada kesibukan di rumah, sehingga tidak terlalu terasa jenuh," katanya.
Sebelum pandemik, setiap sebulan sekali kelompok seninya mendapat kesempatan pentas. Baik pentas persahabatan maupun pada acara hajatan. Selama pandemik tidak bisa sekalipun pentas. Mereka juga tidak memiliki penghasilan. Biasanya tiap tampil di acara hajatan, kelompok seni menerima upah Rp 2 juta.
"Untuk mengatasi kebosanan, remaja laki-laki biasanya melakukan terabas. Sedangkan remaja perempuan diajak aktif ikut senam tiap sore," katanya. (MC.TMG/Tosiani;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook