Ket [Foto]:
Masa Pandemi, Ujian PTS SD Madureso Secara Home Visit
Temanggung, MediaCenter-Sekolah Dasar (SD) Madureso, Kecamatan/Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah berinisiatif melaksanakan ujian Penilaian Tengah Semester (PTS) melalui metode home visit dengan menerapkan protokol kesehatan.
Hal ini karena masih berlangsung pandemi Covid-19.
Pada PTS home visit, tiap guru kelas membagi muridnya menjadi beberapa kelompok. Setelah mendapat persetujuan orang tua, guru kelas mengunjungi rumah-rumah siswanya dalam tiap kelompok untuk memberikan lembar ujian sekolah dan menunggui hingga siswa selesai mengerjakan soal.
Seperti yang dilakukan Linda (30) salah seorang guru Kelas V SD Madureso di Kelurahan Madureso, Kecamatan Temanggung. Ia membagi 28 orang siswa di kelasnya menjadi enam kelompok berdasarkan wilayah desa tempat para siswanya tinggal. Ia lalu berkeliling ke enam desa tersebut untuk memberikan lembaran soal PTS.
"Biasanya sistem belajar secara online, karena ini PTS jadi home visit. Sudah berlangsung dari senin. Tiap desa saya harus kunjungi untuk menghemat waktu. Kami sudah minta persetujuan orang tua," tutur Linda, Rabu (9/9) di Temanggung.
Linda mengatakan, dirinya sudah melakukan home visit sejak Senin (7/9) lalu. Dalam sehari ia mengunjungi enam kelompok siswa di enam desa. Pada Rabu (9/9) ia memberikan lembar soal PTS dengan materi Bahasa Jawa dan Tema 2 (Bahasa Indonesia, PPKN, IPA, IPS, dan SBDB / seni budaya dan prakarya) untuk dikerjakan para siswanya.
Sebelum memulai proses ujian PTS, Linda menyemprotkan hand sanitizer ke tangan para siswanya. Siswa juga diminta mengenakan masker dan duduk dengan menjaga jarak. Hal itu untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Saya juga sudah memastikan semua siswa yang ikut PTS ini dalam kondisi sehat, sehingga proses home visit bisa berlangsung lancar,"ujar Linda.
Selama ini, SD Madureso memberlakukan sistem belajar online. Akan tetapi cara ini menemui banyak kendala. Diantaranya, tidak semua siswa memiliki smartphone dan kuota data, juga banyak yang tidak paham teknologi. Untuk menggunakan ponsel guna keperluan belajar harus menunggu orang tuanya. Melalui home visit, ia juga bisa memantau perkembangan siswanya.
"Saya juga kesulitan memberikan pelajaran dan menjelaskannya pada siswa secara online, karena tentu saja terbatas kuota data. Juga sangat berbeda dengan me jelaskan secara langsung pada siswa melalui tatap muka," katanya.
Sifa (10) salah seorang siswa asal Desa Cekelan, Temanggung, mengaku senang bisa bertemu teman-temannya lagi saat home visit. Selama ini ia lebih banyak di rumah karena masih berlangsung pandemi Korona.
"Saya merasa senang bisa ketemu teman-teman lagi," katanya. (MC.TMG/Tosiani;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook