Ket [Foto]: Kegiatan Regeng Suro Desa Campurejo
Regeng Suro Desa Campurejo, Tangis Bupati Agus Setyawan Pecah di Hadapan Ribuan Warga
Temanggung, MediaCenter – Bupati Agus Setyawan tak kuasa menahan tangis di hadapan ribuan warga masyarakat Desa Campurejo, Kecamatan Tretep. Air matanya terus berlinang, kala mengenang kisah perjalanannya sebelum menjadi Bupati Temanggung.
Momen tersebut terjadi, kala dirinya memberikan sambutan di sela-sela acara Regeng Suro Jilid V tahun 2025 di Dusun Bakal, Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, pada Jumat (25/7/2025) malam.
Dalam sambutannya Agus menyebut, bahwa dirinya tidak akan pernah melupakan Desa Campurejo yang menjadi tanah lahir dan tempat dimana ia menemukan jati diri sejati sebagai seorang manusia.
Kendati saat ini telah menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di Kabupaten Temanggung, namun ia menyadari, bahwa semua itu didapatkan berkat doa restu seluruh warga.
“Tanah ini adalah tanah dimana saya dilahirkan, tumbuh besar, sekaligus mencari jati diri sejati sebagai manusia. Kita selalu berjalan bersama-sama. Agama dan budaya senantiasa berjalan selaras di desa ini,” tuturnya.
Tangisnya tiba-tiba pecah, dengan dibarengi suara yang mendadak parau, kala dirinya menyampaikan komitmen untuk terus menjadi pribadi amanah dalam mengemban jabatan. Serta akan sekuat tenaga memperjuangkan berbagai hal demi terwujudnya kemaslahatan, sekaligus kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Temanggung.
Sebelum menjabat sebagai Bupati Temanggung periode 2025-2030, Agus merupakan Kepala Desa Campurejo. Amanah itu ia emban sejak tahun 2007. Selama di bawah kepemimpinannya, telah banyak kemajuan di desa yang berada di lereng Gunung Prau tersebut.
Baik itu di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kesenian, hingga keagamaan. Bahkan, sejauh ini tak sedikit anak-anak usia pelajar dan masyarakat dari Desa Campurejo yang sanggup menorehkan prestasi, baik tingkat kabupaten, maupun provinsi.
“Semoga amanah ini bisa saya emban sebaik mungkin demi kemaslahatan masyarakat di seluruh kecamatan. Saya tidak bisa menjanjikan apa-apa, hanya karya terbaik yang akan saya berikan. Doakan saya bisa bertahan menjadi orang baik. Materi bukan tujuan utama, tetapi bagaimana saya bisa memberikan perubahan terbaik untuk Temanggung,” ucapnya sembari terisak.
Perayaan Regeng Suro malam itu sendiri dimulai dengan arak-arakan gunungan yang berisi berbagai hasil bumi dan sayur mayur, serta dimeriahkan oleh berbagai penampilan seni dan budaya seperti Topeng Ireng, Jaran Kepang, hingga Hadroh.
Menariknya, salah satu penampilan seni, yakni Sendra Tari Jaran Kepang yang dibawakan oleh grup Wahyu Eko Budoyo menggambarkan perjalanan panjang kehidupan pria yang akrab disapa Agus Gondrong tersebut.
Yakni seorang anak tani yang berasal dari lereng Gunung Prau, hingga berhasil duduk menjadi seorang Bupati Temanggung. Kendati awalnya dipandang sebelah mata, serta melalui jalan terjal yang penuh dengan tantangan, serta rintangan, namun berkat doa restu masyarakat, ia akhirnya resmi menjabat sebagai kepala daerah. (IFN;Istw;EKP)




Tuliskan Komentar anda dari account Facebook