Diajari Menjahit Siswa Disabilitas, Menteri Sosial Haru
Ket [Foto]:

Diajari Menjahit Siswa Disabilitas, Menteri Sosial Haru

Temanggung, MediaCenter Rabu (29/5), Menteri Sosial Republik Indonesia, Idrus Marham mengunjungi Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Kartini Temanggung.

Dalam kunjungan kerja ini, Mensos didampingi Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial (Dirjen Rehsos) Edi Suharto dan Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Rachmat Koesnaedi, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Staf Khusus Menteri, Kepala BBPPKS dan BBPPPKS Yogyakarta, dan Kepala UPT Ditjen Rehabilitasi Sosiallingkup Jawa Tengah.

Pada kesempatan tersebut selain meninjau beragam fasilitas dan layanan, Mensos juga menjajal keterampilan menjahit bersama salah satu penyandang disabilitas intelektual BBRSBG Kartini Temanggung.

Siswa penyandang disabilitas intelektual tersebut bernama Melati Amelia Putri yang sering dipanggil Putri berkesempatan mengajari Menteri Sosial menjahit. Dengan penuh malu Putri tanpa ragu membimbing Menteri Sosial menjahit. “Hore saya bisa mengajari menjahit Pak Menteri,” ucap Putri dengan penuh bahagia.

Bahkan Idrus Marham sampai harus berulang kali mengusap air mata, haru karena takjub bercampur bangga terhadap sistem dan pola Pendidikan yang diterapkan di BBRSBG Kartini Temanggung.

Sebab dalam mencetak siswa penerima manfaat (sebutan untuk penerima layanan pendidikan) dengan pelayanan dan rehabilitasi sosial, resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut, agar mampu berperan secara mandiri dalam kehidupan bermasyarakat, yang sesuai dengan misi BBRSBG yaitu Mengantar Menuju Kemandirian.

Sedangkan Idrus mengatakan kemampuan anak-anak di BBRSBG Kartini Temanggung sungguh luar biasa. "Saya punya keyakinan bahwa Putri bisa sampai hari ini, karena melalui proses yang begitu panjang dan tidak mudah. Ini sungguh luar biasa," tandas Menteri Sosial.

Keberhasilan para penerima manfaat setelah mereka kembali ke keluarga dan berada di tengah masyarakat sangat ditentukan oleh peran serta keluarga, penerimaan masyarakat, pendampingan dari dinas terkait dan peran aktif dunia usaha dalam memberikan kesempatan kerja sesuai potensi mereka.

“Untuk itu mari kita bersama-sama untuk saling membantu dan jangan ada diskriminasi bagi penyandang disabilitas intelektual,” tegas Idrus Marham. (MC TMG/Penulis, Foto: Agung, Editor : Eknu)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook