Ket [Foto]: Ketua DPRD Temanggung, Yunianto ketika meninjau kandang sapi
Ketua DPRD: Tetap Semangat Budidaya, PMK Jadi Tantangan Peternak
Temanggung, MediaCenter - Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Yunianto memberi semangat pada peternak sapi dan kambing dalam menghadapi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang merebak akhir-akhir ini.
Yunianto yang juga peternak kambing dan sapi itu juga berbagi tips agar ternak terbebas PMK, sebagaimana dilakukan di kandangnya.
"Budidaya peternakan tetap menjanjikan dan prospektif. Pengelolaan harus baik, beternak ini menguntungkan," kata Yunianto, Senin (13/1/2025), ditemui di sela-sela merawat ternak di kandang.
Di kandang, mantan Kades Caruban tersebut memelihara tidak kurang dari 350 ekor kambing dan domba, serta 8 sapi. Ternak itu dipelihara dalam sistem blok, dengan memadukan semi terbuka.
Satu blok berisi sekumpulan ternak dalam usia sejajar. Blok itu seperti indukkan, pembesaran, perawatan anakan, bunting, pejantan, dan remaja, serta persiapan indukan.
Yunianto mengatakan, PMK yang sedang merebak saat ini, sebagai salah satu tantangan bagi pembudidaya untuk bertahan dan terus tumbuh besar.
"Penyakit pada ternak dari dahulu selalu ada, peternak sebenarnya telah memahami," tuturnya.
Yang terpenting, dikatakannya adalah manajemen kandang, yakni supaya virus PMK tidak masuk, tidak menular. Jika masuk, apa yang harus dilakukan agar hilang dari kandang. Sebab PMK ini merugikan peternak. Ternak yang terkena PMK, jika tidak diobati secara tepat, bisa mati.
Ia mengemukakan, langkah pencegahan terpenting agar tidak terkena PMK adalah kebersihan kandang. Kandang harus sering dibersihkan dan disemprot desinfektan, setidaknya tiga hari sekali. Kandang yang kotor sebagai lahan subur tumbuh berkembang penyakit termasuk virus PMK.
"Cairan disinfektan murah, peternak juga bisa mendapatkan secara gratis dari Dinas Pertanian," katanya, sembari menekankan langkah pencegahan ini sangat penting, murah dan mudah.
Peternak harus memahami gejala klinis ternak terpapar PMK, secara umum lepuh atau luka berisi cairan pada lidah, gusi, hidung, tercak, atau kuku, air liur berlebih dan berbusa. Kemudian, hewan pincang atau tidak mampu berjalan, hilang nafsu makan dan demam tinggi sekitar 39°- 41°C.
"Jika ditemukan segera hubungi petugas kesehatan hewan, penyuluh pertanian," lanjutnya.
Yunianto menekankan, agar tidak sembarangan orang dapat keluar masuk kandang, sebab virus bisa terbawa dari baju atau tubuh orang tersebut. Apalagi mereka yang usai dari kawasan ternak dengan potensi terpapar PMK tinggi seperti pasar hewan.
"Jangan mudah memasukkan ternak ke kandang sebelum dipastikan aman dari PMK. Jadi, ternak baru harus jalani masa isolasi atau karantina," imbuhnya.
Vaksinasi dan pemberian pakan bergizi, terangnya, sangat menentukan agar daya tahan tubuh ternak prima. Jika ada virus masuk bisa menyembuhkan diri sendiri.
"Pakan harus yang terbaik, memenuhi gizi. Jangan lupa vaksinasi. Dinas menyediakan vaksinasi bagi peternak. Gratis," tandasnya.
Yunianto berharap, peternak untuk sering berkomunikasi dengan penyuluh pertanian. Bertanya atau berkonsultasi terkait kesehatan hewan atau perkembangan ternak.
"Jangan malu, jangan segan ada penyuluh pertanian bisa berkonsultasi terkait ternak," katanya, sembari menyampaikan untuk tetap semangat dalam budidaya peternakan, karena menguntungkan dan meningkatkan kesejahteraan, sebab kebutuhan akan daging terus meningkat. (Aiz;Ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook