Ket [Foto]: Warga Dermonganti Temanggung Produksi Pembalut Bebas Klorin
Warga Dermonganti Temanggung Produksi Pembalut Bebas Klorin
Temanggung, MediaCenter – Sekelompok warga Dusun Dermonganti Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung memproduksi pembalut berbahan kain agar mengurangi penggunaan pembalut yang mengandung Klorin.
Pembalut merupakan salah satu benda yang wajib dipakai oleh perempuan pada setiap siklus haid tiba. Penggunaannya mudah, gampang didapatkan, dan membuat aktivitas tetap nyaman selama haid.
Akan tetapi banyak beredar kabar bahaya penggunaan pembalut perempuan karena adanya kandungan Klorin yang bersifat racun. Jika kandungan Klorin semakin tinggi akan berbahaya terhadap kesehatan bagi penggunanya.
Kandungan Klorin tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan reproduksi perempuan. Selain keputihan, gatal-gatal, dan iritasi, klorin juga dapat menyebabkan kanker, karena didalamnya mengandung dioksin yang bersifat karsinogenik dan merupakan pemicu resiko terkena kanker serviks, salah satunya dipicu oleh zat-zat dalam pembalut.
Untuk itu sebagian warga di Dusun Dermonganti Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung tergerak untuk menciptakan solusi bagi warganya serta mencari peluang penghasilan tambahan bagi kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) “Raden”.
Selaku ketua BKR Raden, Tanti, dalam wawancaranya menjelaskan bahwa kelompok BKR Raden Dusun Dermonganti merasa tergugah untuk membuat pembalut seperti pada era terdahulu, yang menggunakan kain sebagai bahan pembalutnya, Rabu (11/4).
Berawal dari ide untuk mengurangi sampah yang susah terurai, serta dapat mengurangi pemakaian pembalut yang mengandung Klorin inilah, kelompok tersebut memproduksi pembalut dengan bahan kain wol dengan lapisan anti tembus yang tahan pemakaiannya hingga 18 bulan, jika dipakai untuk perempuan yang sedang datang haid.
Dalam produksinya masih dilakukan secara manual (handmade), baik proses pemotongan maupun proses menjahitnya, belum menggunakan mesin untuk produksi dengan skala besar. Akan tetapi dengan proses manual tersebut pihaknya mengaku bahwa desain dan kerapiannya tidak kalah dengan hasil produksi di pabrikan.
Akan tetapi hasil produksi pembalut kain tersebut hanya dipasarkan di lingkungan sekitar Dusun Dermonganti Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung dengan harga satuannya Rp 13.000,- untuk ukuran kecil, sedangkan untuk ukuran yang besar Rp13.500,-.
Dan hasil dari penjualan tersebut nantinya dimasukkan untuk uang kas bagi kelompok tersebut, agar dapat lebih mengembangkan peluang pembuatan pembalut berbahan kain.
Menurut Masruchi kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Temanggung, dalam wawancanya, Rabu (11/4), sangat mengapresiasi ide pembuatan pembalut berbahan kain tersebut.
Dengan adanya ide-ide tersebut, masyarakat mampu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarganya. “Semoga proses produksi dan pemasarannya dapat berkembang dan menjadi sumber tambahan penghasilan lainnya, serta dapat ditingkatkan juga dalam desain pembalut kainnya dan kemasannya sehingga konsumen dapat lebih tertarik untuk menggunakan produk tersebut,” paparnya. (MC TMG/Penulis, Foto: Agung; Edited: Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook