Ket [Foto]: Lomba Cipta Menu B2SA Menuju Diversifikasi Pangan
Lomba Cipta Menu B2SA Menuju Diversifikasi Pangan
Temanggung, MediaCenter – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpangan) bekerjasama dengan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Temanggung melaksanakan lomba cipta menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) tingkat kabupaten di Pendopo Pengayoman, Rabu (4/4).
Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK dari 20 kecamatan se-Kabupaten Temanggung dengan juri yang terdiri dari 3 unsur yaitu unsur penggerak PKK, praktisi boga dan Dintanpangan Kabupaten Temanggung. Aspek yang dinilai meliputi keseimbangan menu, keaneka ragaman jenis pangan, kreatifitas pengembangan resep, cita rasa, aspek keamanan, penyajian makanan dan aplikatif. Adapun lomba ini berbasis sumber daya lokal yaitu tidak menggunakan terigu maupun beras.
Saat ini Indonesia adalah penghasil beras terbesar nomor 2 di dunia, akan tetapi kita masih kekurangan stok beras sampai harus impor beras dari negara lain. Ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia pada umumnya lebih mengutamakan beras sebagai makanan sumber karbohidrat.
Menurut Atiek, Kepala Bidang Ketahanan Pangan, pada tahun 50-an beras hanya menduduki sekitar 50 persen, yang lainnya masyarakat lebih banyak mengonsumsi sumber karbohidrat seperti ketela, sagu, kentang, ubi rambat, jagung dan sebagainya. Dari pemikiran masyarakat saat ini yang menganggap bahwa beras adalah makanan yang wajib dihidangkan dalam makanan sehari-hari, maka Dintanpangan ingin merubah pemikiran masyarakat untuk tercapainya diversifikasi pangan dengan makanan yang bergizi seimbang dan aman tanpa bahan pengawet.
Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk tercapainya diversifikasi pangan serta memberikan pengetahuan kepada masyarakat melalui ibu-ibu PKK pada khususnya agar dapat menyajikan menu yang seimbang untuk keluarganya. Lomba ini akan memperebutkan juara I, II dan III serta juara harapan I, II, dan III yang nantinya juara I akan diajukan untuk mengikuti lomba cipta menu tingkat provinsi.
“Ini adalah upaya kita untuk meningkatkan pemahaman terutama kepada ibu-ibu agar bisa kembali kepada pangan lokal yang lebih sehat tanpa bahan campuran dan pengawet “, tegas kepala Dintanpangan Masrik Amin Zuhdi. (MC TMG/Penulis: Aji Foto: Agung Editor: Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook