Ket [Foto]: Petani Bawang Putih Berharap Pemerintah Tinjau Penetapan Harga Bawang Putih
Petani Bawang Putih Berharap Pemerintah Tinjau Penetapan Harga Bawang Putih
Temanggung, Media Center - Pemerintah Kabupaten Temanggung telah menyiapkan langkah dalam menghadapi kecemasan petani bawang putih terkait harga yang akan mengalami penurunan.
Menjelang panen raya bawang putih tahun 2018 di Temanggung pada Bulan Maret - April mendatang, sejumlah petani bawang putih di Desa Petarangan Kledung Temanggung mencemaskan dan mengeluhkan harga bawang putih yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Pasalnya para petani mengeluhkan menganai surat edaran yang dikeluarkan oleh Dirjen Pertanian dan Tanaman Pangan Kementrian Pertanian yang mengatur tentang harga tertinggi penjualan bawang putih.
"Hampir 90%, masyarakat sini menjadi petani, dan diperkirakan hasil panen dalam tahun ini bagus dan banyak tapi kita menyayangkan harga bawang putih turun, tidak sesuai yang kita harapkan", ujar Sumari selaku anggota kelompok tani di Desa Petarangan Selasa, (27/2). Pasalnya dalam surat edaran yang dikeluarkan disebutkan untuk harga maksimal bawang putih sebesar Rp.11.000,- sedangkan Break Event Point (BEP) berkisar Rp.14.000.
Terkait hal tersebut Sigit Sulistyo Budi selaku Kepala Bidang Holtikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung menjelaskan, harga yang sudah ditetapkan tersebut masih dipertimbangkan.
"Harga itu belum fix, saat ini tim dari pemerintah pusat telah menerjunkan Litbang (Penelitian dan Pengembangan) sebanyak delapan orang dan sudah melaksanakan survey di lapangan, di Glapansari dan di Kledung, mungkin sudah koresponden dengan petani, sehingga nanti mungkin bisa digunakan oleh pemerintah pusat untuk mengambil kebijakan kembali" tegas Sigit. Ia juga mengatakan harga bawang putih ini masih ada kemungkinan untuk mendapatkan harga yang tinggi, serta jangan sampai merugikan petani.
Kenyataannya dalam tahapan awal penanaman, petani membeli bibit bawang putih seharga Rp.80.000 per kilogram, sedangkan para petani membutuhkan bibit sebanyak 2,5 kuintal per satu hektare.
Sigit mengaku dari pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung dijadwalkan, Kamis (1/3) akan melakukan pertemuan guna berkomunikasi dengan kelompok petani di Kledung Temanggung untuk menyerap segala aspirasi dan kemudian menyampaikannya ke pemerintah pusat.. (MC TMG/ Penulis ; Ria / Foto : Coeplis / Editor : Ekape).
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook