Lima Mini Embung di Lereng Gunung Sumbing Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Ket [Foto]: Lima Mini Embung di Lereng Gunung Sumbing Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Lima Mini Embung di Lereng Gunung Sumbing Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Temanggung, Media Center  - Keberadaan 5 (lima) mini embung di lereng Gunung Sumbing di Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Temanggung mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas komoditas pertanian di musim kemarau yang berpengaruh meningkatkan kesejahteraan. 

Lima mini embung tersebut adalah bantuan dari Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Lazismu dan The Union, dengan nilai ratusan juta rupiah.

Dibangun pada April 2023 dan selesai pada Mei, kelima mini embung itu langsung dikelola petani. Di musim kemarau ini pun petani tidak lagi monokultur tembakau. Petani kini bisa  bertanam komoditas lain seperti cabai, bawang dan sayuran. 

Seorang petani, Muhammad Nur Ajib Senin (28/8/2023) mengatakan, keberadaan embung mini dengan volume 80 kubik tersebut sangat bermanfaat, karena petani tidak lagi mengambil air dari pemukiman dan dibawa ke lahan pertanian untuk penyiraman dan penyemprotan tanaman.

Disampaikan keberadaan embung bermanfaat, karena petani di masa musim kemarau tidak hanya monokultur tembakau, tetapi bisa bertanam komoditas lain seperti cabai, bawang dan aneka sayuran.

Dengan begitu, petani masih bisa panen komoditas pertanian lainnya. Kesulitan air yang selama ini menjadi kendala teratasi dengan keberadaan embung.

Ia menyampaikan, biaya produksi, dapat ditekan. Sebagai contoh per kubik air petani membutuhkan biaya transportasi hingga Rp 100 ribu.  Yakni untuk mengangkut air dari areal pertanian menuju lahan pertanian.

"Saat ini tidak lagi butuh biaya. Secara umum per embung bisa menghemat Rp 8 juta," katanya pada launching pemanfaatan lima mini embung tersebut.

Ia mengatakan, pengelolaan embung terdiri 5 kelompok tani yakni Poktan Daya Sindoro, Sapta Mandiri, Margo Rahayu, Lumbung Makmur dan Sadewa.
 
Ketua MTCC Unimma Retno Murdijati mengatakan, pembuatan embung sebagai usulan dari petani dan pihaknya lantas berkomunikasi dengan Lazismu Jawa Tengah, Lazismu Temanggung dan The Union.

"Semoga embung bisa dimanfaatkan secara optimal dan berdampak peningkatan kesejahteraan petani," harapnya.

Ia mengatakan, MTCC tidak bermaksud menghilangkan tembakau. Budi daya tanaman lain sebagai pilihan, sebab hasil komoditas tembakau dalam beberapa tahun terakhir dinilai petani sendiri tidak menguntungkan.

"Seperti kualitas dan kuantitas budidaya tembakau tidak baik dan penjualan tidak sesuai harapan. Petani lantas menanam hortikultura," jelasnya.

Dikatakan, beberapa kelompok tani di daerah tersebut juga tertarik dengan keberadaan embung mini yang dibuat, juga di sejumlah kabupaten lain, bahkan dari Lombok. Untuk itu, pihaknya telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak untuk bisa membantu, yang diantaranya FAO perwakilan Indonesia.

"Embung ini sebagai salah satu inisiasi langkah Muhammadiyah dalam mengantisipasi krisis pangan, khususnya implementasi dakwah atau jihad kedaulatan pangan," katanya. 

Pembangunan embung ini, sekaligus sebagai gerakan tajdid pada bidang pertanian. Spirit tajdid yang dimiliki Muhammadiyah diharapkan akan mampu mengembangkan subyek kekuatan umat dan bangsa ini, yakni petani.

Penyuluh pertanian Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan Kabupaten Temanggung Kartini mengatakan, pada musim kemarau tahun ini keberadaan embung sangat bermanfaat, terutama untuk pengairan tanaman hortikultura.

"Embung bantuan ini bisa turut menyokong ketahanan pangan di Temanggung, dan peningkatan kesejahteraan petani," tandasnya.(MC.TMG/Aiz;Ekp)

Lima Mini Embung di Lereng Gunung Sumbing Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook