Ket [Foto]: Upaya Kendalikan dan Tekan TB, Dinkes Adakan Rakord
Upaya Kendalikan dan Tekan TB, Dinkes Adakan Rakord
Temanggung, Media Center – Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan kegiatan lintas sektoral dalam rangka koordinasi program Tuberkulosis (TB) di Kampung Sawah, Temanggung, Kamis (15/06/2023).
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes, perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah dan tamu undangan.
Tuberkulosis masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang merupakan salah satu tantangan kesehatan global, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data Global Tuberculosis Report WHO tahun 2020, Indonesia menjadi negara kedua dengan beban TB tertinggi diantara 30 negara, dengan jumlah kasus TB di Indonesia sebanyak 845.000 kasus dan kasus TB Resisten Obat (TB RO) sebanyak 24.000 kasus.
Hal tersebut disampaikan oleh Adi Susanto selaku Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes saat membuka kegiatan.
“Pada masa pandemi Covid, kesenjangan estimasi dan notifikasi kasus TB mencapai kurang lebih 60%. Sebagian besar notifikasi atau pelaporan kasus TB di Indonesia berasal dari fasilitas layanan kesehatan pemerintah. Jika ditinjau berdasarkan kontribusi notifikasi TB dari Fasyankes swasta, hanya sebesar 51% rumah sakit swasta dan 1% Dokter Praktik Mandiri (DPM) I Klinik Swasta di Indonesia yang melaporkan kasus TB pada 2020,” katanya.
Sebagai upaya dalam meningkatkan kontribusi fasilitas kesehatan dalam penemuan kasus TB diperlukan kegiatan penguatan jejaring antara Fasilitas Layanan Kesehatan Layanan (Fasyankes) TB, baik pemerintah dan swasta di wilayah Kabupaten Temanggung saling sinergi.
“Public Private Mix (PPM) yang diperkenakan oleh WHO adalah konsep yang ditujukan untuk meningkatkan keterlibatan Fasyankes, baik pemerintah, maupun swasta datam program TB. PPM diharapkan dapat mengorganisasikan layanan TB untuk memastikan layanan terpadu yang berpusat pada pasien (patient-centered care), sehingga seluruh pasien TB dapat ditemukan, diobati dan dilaporkan pada sistem informasi TB,” pungkasnya.(MC.TMG/tfa;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook