Temanggung, Media Center - Perum Bulog Sub Divisi Regional (Subdivre) Kedu melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Temanggung tentang rencana pelaksanaan Operasi Pasar (OP) beras.

Sony Supriyadi selaku Kepala Subdivre Bulog Kedu, memberi penjelasan untuk OP beras di Temanggung secara teknis akan dilakukan di lima sampai enam pasar. Menurut Sony saat ditemui usai melakukan koordinasi dengan Pemkab Temanggung, Rabu (17/1) hal ini sedang dikomunikasikan dengan pedagang di pasar.

Adapun untuk harga yang ditentukan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) adalah Rp.9.350/kg untuk beras dengan kualitas medium. Meskipun demikian harga tersebut dibawah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang di tentukan Kemendag sebesar Rp.9.450. Sonny juga menambahkan prinsipnya jangan melebihi HET yang telah di tentukan dengan di kurangi Rp.100,- jadi Bulog maksimal menjual dengan harga Rp.9.350.

Sedangkan untuk OP beras di wilayah eks-karisidenan Kedu pada awal tahun 2018 ini telah berlangsung sejak tanggal 5 Januari 2018 lalu dan telah menyalurkan sebanyak 900 ton beras. Sesuai surat yang dikeluarkan oleh Kemendag, pihak Bulog diminta untuk bekerjasama dengan mitra kerja dan juga distributor.

"Kami kerjasama dengan mitra kerja ataupun distributor, mereka membeli barang di tempat kami untuk kemudian di proses lebih lanjut,  dan diangkut untuk di jual di kios - kios pedagang," jelas Sonny. Adapun OP beras ini direncanakan akan berlangsung hingga 31 Maret 2018 mendatang.

Sony juga menerangkan tingginya harga beras saat ini dikarenakan belum masuknya masa panen, diharapkan dengan OP yang dilakukan masyarakat bisa menikmati dan membeli beras tersebut. Terkait hal tersebut, dengan cara melakukan OP pihak Bulog akan berupaya menstabilkan dan menurunkan harga beras di pasaran. (MC TMG / Penulis : Ria    / Foto : Cuplis / Editor : Ekape)