Ket [Foto]: Terkendala Modal, Pengrajin Sapu Masih Tetap Eksis
Terkendala Modal, Pengrajin Sapu Masih Tetap Eksis
Temanggung, Media Center – Menekuni usaha selama 20 tahun, para perajin sapu atap masih tetap bertahan walaupun terkendala modal.
Usrek (50), salah seorang warga Dusun Kruisan, Desa Banaran Kecamatan Gemawang Temanggung mempunyai 10 orang karyawan dalam menekuni usaha sapu atap tersebut. Dalam setiap harinya Usrek bersama karyawannya dapat memproduksi sebanya 300 batang sapu atap.
Dalam memproduksi sapu atap tersebut diperlukan bahan baku berupa serabut dan juga bambu. Untuk mendapatkan bahan baku tersebut, Usrek mengaku harus membeli atau memesan dari luar kota, yaitu dari Pekalongan, Kebumen, Gombong, Purworejo, Puwodadi. Serta Blora.
Usrek juga menceritakan kondisi sekarang terkait mahalnya harga bahan baku yang dibutuhkan. “harga bahan baku sekarang tidak seperti dulu lagi, kalau dulu masih murah, sekarang sudah mahal, makanya ini kurang modal”, ungkap Usrek dalam bahasa jawa yang medok saat ditemui pada beberapa waktu lalu.
Harga yang ditentukannya pun cukup terjangkau dengan harga Rp.5.000,- , dengan penjualan rata – rata 300 batang dalam setiap harinya. Usrek mendapatkan keuntungan rata – rata Rp.100.000,- hingga Rp.150.000,-.
Untuk pemasaran sendiri, Usrek sudah tidak kesulitan, karena ada orang yang akan mengambil sapu – sapu yang telah selesai diproduksi. Adapun untuk daerah pemasarannya sudah cukup luas, tidak hanya di Temanggung saja, namun juga Yogyakarta, Surabaya dan juga Jakarta.
Dengan menekuni usaha tersebut Usrek bersama karyawannya berharap selalu diberi kesehatan dan juga kelancaran dalam produksi maupun penjualan, agar dapat meningkatkan produksi serta dapat menambah modal usaha. (MC TMG / Penulis : Ria / Foto : Coeplist / Editor ; Ejepe).
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook