Ket [Foto]: Bupati HM Al Khadziq menghadiri Paparan Final Daya Saing Daerah Tahun 2022, di Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Senin (21/11/2022) sore.
Paparan Final Daya Saing Daerah Tahun 2022
Bupati HM Al Khadziq menghadiri Paparan Final Daya Saing Daerah Tahun 2022, di Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Senin (21/11/2022) sore.
Bupati memaparkan materi Pemaknaan Pemetaan Daya Saing Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2022 di hadapan para panelis antara lain Dr Sujarwanto, Dr Abdullah Qiqi, Dr Holi Bima, Prof Dr Saratri, Marjoko yang dimoderatori Dr Sri Yuwanti.
Dijelaskan secara rinci terkait Kabupaten Temanggung, mulai geografis, karakter wilayah, pembangunan, ekonomi, potensi pertanian, pariwisata, potensi energi kreatif, sosial masyarakatnya dan lain-lain.
Pertanyaan dari para panelis pun kemudian dijawab secara komprehensif, seperti bagaimana memanfatkan aksesibilitas tiga bandara dan jalan tol bagi industri, maupun pariwisatanya, karena salah satu cara memajukan daerah yaitu dengan mengembangkan industri, pariwisata, ataupun pendidikan, namun dengan tetap menjaga potensi pertaniannya.
Temanggung bisa menjadi kabupaten wisata, sekaligus industri, karena ada dua karakter wilayah berbeda, sebelah utara atau sisi pegunungan tetap menjadi pengembangan wisata dan pertanian, sedangkan sisi timur (Kranggan, Pringsurat) untuk pengembangan industri, terutama yang nantinya dekat dengan akses jalan tol. Adapun strategi bagaimana agar kesenian tradisional memiliki multiplayer efect, tapi kesakralannya tetap terjaga, adalah dengan melakukan pendidikan klinik event kepada masyarakat agar layak ditonton orang luar.
Terkait kopi ada Sekolah Kopi Gemawang yang mendidik anak-anak desa untuk menjadi barista, bagaimana mengolah kopi sejak panen memproses sampai penyajian.
Kebijakan RT/RW terkait dengan komitmen menjaga swadaya pangan mengingat Temanggung itu lumbung pangan, tanahnya subur, yakni dengan tidak mengambil kawasan pegunungan untuk industri, guna menjaga kawasan pertanian.
"Sekarang kita sedang menggalakkan tanaman pangan sampai ke satuan rumah tangga melalui gerakan tani pekarangan, memakai pot menanam sayuran, bawang, cabai, tomat dan lain-lain untuk mencukupi nutrisi rumah tangga. Sudah kami hitung dengan membuat satu program tani pekarangan satu rumah dalam satu bulan bisa efisien sampai Rp 350 ribu tidak usah beli sayur," jelas Bupati. (Prkpm)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook