Ket [Foto]: TK RA Masyithoh 1 Parakan, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menggelar kegiatan outbond edukatif.
Kembangkan Psikomotorik Anak Melalui Outbond Edukatif
Temanggung, Media Center - Masa anak-anak adalah hal yang paling menyenangkan, terlebih saat usia 4 sampai 5 tahun sudah belajar di sekolah tingkatan Taman Kanak-kanak (TK). Meski masa belajar di sekolah tingkat TK hanya berlangsung dua tahun, masa ini menjadi masa menyenangkan.
Sebagai upaya mengembangkan psikomotorik anak, TK RA Masyithoh 1 Parakan, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menggelar kegiatan outbond edukatif. Dengan pendampingan dari guru dan pelatih, sebanyak 135 anak serta orang tua mengikuti kegiatan tersebut.
Kepala TK RA Masyithoh 1 Parakan, Rofidah Nuroh mengatakan, outbond merupakan suatu bentuk dari pembelajaran segala ilmu terapan yang disimulasikan dan dilakukan di alam terbuka atau tertutup dengan bentuk permainan yang efektif, yang menggabungkan antara intelegensia, fisik dan mental.
"Kegiatan outbond ini untuk memberikan hiburan dan edukasi kepada anak-anak, terutama dalam hal kerjasama dan kompetisi dalam tim. Dikemas dengan santai dan menyenangkan, membuat para siswa mengikuti acara ini dengan penuh semangat, untuk mendukung tumbuh kembang psikomotorik anak," katanya.
Ia menyebutkan, dalam kegiatan ini peserta dilibatkan dalam beberapa kegiatan, seperti joget vaganza, senam bersama di kolam renang, latihan berjalan di atas balok kayu, berayun di tali, melintasi titian ban, bermain di kolam renang, dan sejumlah kegiatan lainnya.
"Outbond ini sengaja dilakukan untuk melatih mental dan keberanian siswa. Jadi siswa diajarkan untuk berani mengikuti kegiatan yang menantang. Apalagi dari berbagai jenis permainan yang dijalani anak didiknya membuat anak-anak semakin ceria,” tegasnya.
Meskipun berada di bawah terik panas matahari, seluruh peserta sangat antusias dan bersemangat mengikuti rangkaian permainan outbound. Semua siswa terlihat sangat ceria dan semangat.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan outbond ini dapat menjalin hubungan yang lebih erat dan membentuk komunikasi yang baik antara anak dengan orang tuanya, serta guru pembimbing. Selama ini anak-anak hanya tahu bagaimana cara belajar dan mendapatkan nilai bagus,” tambahnya.
Sedangkan anak yang aktif, memiliki bakat activator. Bakat tersebut diperlukan ketika kelak dia menjadi pemimpin. Disaat-saat genting, pemimpin harus mengambil keputusan, sehingga dibutuhkan bakat activator.
“Sekolah menghargai kelebihan yang dimiliki setiap anak. Anak tidak semua harus rangking 1, tidak semua harus pandai matematika, tapi bersosialisasi dan pandai bergaul juga dibutuhkan,” ujarnya.
Kegiatan diakhiri dengan mengunjungi Museum Dirgantara AU Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta dengan tujuan memberikan manfaat edukasi dan pengetahuan kepada anak-anak sejak dini, tentang perjuangan para pahlawan bangsa, sehingga diharapkan mereka menghargai jasa para pahlawan dan nantinya mereka memiliki jiwa patriotik, rasa cinta tanah air yang tinggi kepada bangsa dan negara.
"Dengan mengunjungi Museum Dirgantara AU Mandala ini anak-anak diharapkan dapat menghargai jasa para pahlawan, dan nantinya mereka memiliki jiwa patriotik, rasa cinta tanah air yang tinggi kepada bangsa dan negara," pungkasnya. (MC.TMG/fr;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook