Ket [Foto]: Rangkaian Latsar Seminar Online
CASN Kabupaten Temanggung Ikuti Rangkaian Latsar dengan Seminar Online
Temanggung, MediaCenter - Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Pemkab Temanggung mengikuti Seminar Online: Penguatan Karakter Pancasila Bagi Generasi Milenial untuk Indonesia Tangguh, diselenggarakan oleh BPSDMD Jawa Tengah melalui Zoom Meeting dan Live Streaming Channel YouTube BPSDMDJTG, Selasa (14/6/2022).
Kegiatan seminar online ini diikuti oleh 3600 peserta, meliputi CPNS, CPPPK, perwakilan mahasiswa dari PTN/PTS, serta perwakilan OSIS SMA/SMK dari seluruh kabupaten/kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Seminar online dibuka dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya bagi seluruh peserta yang hadir di tempat dan juga yang mengikuti secara online, dilanjutkan dengan pemutaran lagu Garuda Pancasila.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang ikut berpartisipasi sebagai Keynote Speaker dalam seminar ini memaparkan, Pancasila, jika diperas, maka akan mendapatkan inti, yaitu gotong royong dan toleransi.
Selanjutnya, Gubernur mengajak seluruh peserta untuk mempraktekkan gotong-royong dan toleransi dalam bermasyarakat, serta berkepribadian dalam kebudayaan. Pihaknya memberi contoh upaya berkepribadian dalam kebudayaan di lingkungan Pemprov Jateng dengan membuat aturan melalui SE Nomor 065/0016031/2019 untuk mengenakan baju adat setiap hari Kamis.
Arif Irwanto, Kepala BPSDMD Jawa Tengah dalam sambutannya menjelaskan, seminar online yang dilaksanakan merupakan sebuah kegiatan dalam rangka Bulan Pancasila sesuai dengan Perpres No. 7 Tahun 2018 tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Kepres No. 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila, dan Surat Edaran BPIP RI No. 4 Tahun 2022 tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila 2022.
Kepala BPSDMD Jawa Tengah menambahkan, seminar online Penguatan Karakter Pancasila bertepatan dengan Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022 untuk menanamkan jiwa patriotisme bagi generasi millenial, terkhusus para CASN, mahasiswa, dan siswa di Jawa Tengah dengan spirit Jateng Gayeng.
“Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022, menanamkan jiwa patriotisme bagi generasi millenial terkhusus CASN, mahasiswa, dan siswa di Jawa Tengah dengan spirit Jateng Gayeng. Selain itu juga untuk menumbuhkan kesadaran, serta rasa kesatuan dalam masyarakat dan mengaplikasikan Pancasila sebagai dasar negara,” tandasnya.
Terdapat tiga narasumber yang memberikan paparan dalam Seminar Online: Penguatan Karakter Pancasila Bagi Generasi Milenial untuk Indonesia Tangguh, yakni: Direktur Jaringan dan Pembudayaan Pancasila BPIP RI, Irine Camelyn Sinaga; Kepala Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Haerudin; dan Pimpinan Rumah Pancasila Semarang, Theodurus Yosep Parera.
Irine Camelyn Sinaga memaparkan tentang membudayakan nilai-nilai Pancasila bagi Generasi Millenial.
“Menjadikan Pancasila sebagai dasar negara, maka tujuan masyarakat yang adil, makmur, dan sentosa akan bisa dicapai. Perayaan Hari Lahir Pancasila 1 Juni lalu di Ende menjadi pengingat dimana daerah pengasingan Bung Karno dalam merumuskan butir-butir Pancasila. Pancasila menjadi falsafah hidup bangsa, sebagai jati diri bangsa Indonesia, sehingga millenial Indonesia harus bisa menjadi generasi penerus kepemimpinan bangsa dan negara untuk Indonesia Emas Tahun 2045,” ungkapnya.
Kepala Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah menjelaskan tentang peran dan partisipasi generasi millenial dalam menjaga dan mengamalkan butir Pancasila.
“Generasi millenial sebagai perekat dan pemersatu bangsa (memiliki jiwa nasionalisme) termasuk CASN, harus memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat. Memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi perekat bangsa dan mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah NKRI,” ujar Haerudin dalam paparannya.
Selanjutnya, Haerudin mengingatkan kewaspadaan generasi millenial tentang ancaman NKRI, yakni intoleransi, radikalisme, dan terorisme dengan bijak dalam menggunakan media sosial.
“Kaum muda menjadi garda depan bela negara yang akan menuntun perubahan bangsa. Adapun ancaman NKRI saat ini adalah intoleransi (merasa eksklusif untuk kelompok tertentu, merasa paling benar, tidak siap menerima perbedaan), radikalisasi, terorisme. Generasi muda harus waspada dengan radikalisme digital yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Meminimalisir konten negatif dan membanjiri dengan konten-konten positif, karena generasi millenial adalah penentu masa depan Indonesia sehingga bijaklah dalam menggunakan medsos dengan menangkal hoak, hate speech, dan ajaran radikalisme” tegasnya.
Seminar ditutup dengan paparan Theodurus Yosep Parera, membahas tentang membumikan Pancasila di jaman sekarang.
“Membumikan Pancasila dengan menyampingkan entitas agama/aliran kepercayaan masing-masing dalam ruang publik, serta menjunjung tinggi toleransi sesama,” tandasnya. (MC.TMG/nin;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook