Bela Torehkan Prestasi Diajang Duta Wisata Indonesia 2022
Ket [Foto]: Bela Rahma Sayida, puteri kedua pasangan Sugondo dan Widi Astuti asal Desa Tegalurung, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung. Taruni semester 6 Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta yang kini berganti nama menjadi Poltek AUP di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

Bela Torehkan Prestasi Diajang Duta Wisata Indonesia 2022

Temanggung, Media Center – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Kabupaten Temanggung di kancah nasional. Kali ini, putri kelahiran daerah sukses menyabet gelar anugerah sebagai juara ke dua di ajang Duta Wisata Indonesia tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspekindo).

Adalah Bela Rahma Sayida, puteri kedua pasangan Sugondo dan Widi Astuti asal Desa Tegalurung, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung. Taruni semester 6 Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta yang kini berganti nama menjadi Poltek AUP di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

Meski menyandang gelar sebagai “bocah nggunung”, namun justru secara fasih menguasai beragam ilmu tentang kelautan dan perikanan hingga sukses mengantarkannya menyabet gelar juara ke dua Duta Maritim Indonesia tahun 2022 pada 27 Februari 2022.

Saat ditemui di rumahnya, Senin (7/3/2022), Bela menceritakan perjuangan meraih predikat juara tersebut bukanlah hal mudah. Sejak tahun 2021, ia sudah getol membuat video yang akan dilombakan dalam ajang tersebut.

Isinya memuat beragam potensi kemaritiman di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang tak lain adalah daerah asalnya. Ia sendiri memilih Kabupaten Kendal sebagai objek basis data. 

“Di dalam video itu, saya mengenalkan aktivitas nelayan, cara pengolahan ikan, potensi kelautan, pengelolaan UKM, hingga wawancara warga pesisir Kabupaten Kendal terkait kemaritiman di sana,” urainya.

Dari hasil analisis secara komprehensif dengan mengambil sampel wilayah di pesisir pantai utara maupun selatan, menurutnya potensi utama di Jawa Tengah adalah produk olahan UKM, khususnya hasil tangkapan ikan yang dapat didiversifikasikan ke beragam produk dengan harapan mampu bersaing di tingkat nasional.

Sebab, jika menilik sektor pariwisata kelautan, Jateng masih kalah dibandingkan Provinsi DIY yang sudah dikenal kalangan luas memang memiliki pesona alam yang luar biasa indah. Belum lagi, dari hasil analisis lapangan, beberapa pantai dan pesisir yang ada di Jawa Tengah masih berkutat dengan masalah pengelolaan sampah.

“Sebenarnya, potensi besar Jateng ada di sektor UKM, khususnya produk olahan ikan. Sejauh ini pemerintah pusat maupun daerah sudah memberikan fasilitas berupa alat pengolahan serta pelatihan kepada warga pesisir. Tapi masalahnya, masyarakatnya sendiri harus tertarik dulu dengan semua itu. Belum lagi saya amati sebenarnya banyak juga desa-desa wisata di sana, namun belum optimal dalam segi kebersihan, khususnya pengelolaan masalah sampah, ini yang jadi faktor penghambat,” tuturnya.

Lebih jauh, menurutnya, ajang Duta Maritim Indonesia 2022 sendiri diikuti oleh 140 an peserta dari kalangan umum, maupun tingkat mahasiswa hingga tersaring sebanyak 33 peserta wakil dari masing-masing provinsi di babak final.

Guna menentukan siapa yang layak menyandang predikat sebagai juara, seluruh peserta finalis diwajibkan terlebih dahulu untuk menulis artikel hasil rangkuman dari karantina oleh pihak panitia dan tim juri. Yang terbaiklah yang nantinya dinobatkan sebagai juara.

“Saya adalah duta wakil dari Jawa Tengah satu-satunya. Selama karantina, kami memperoleh semacam sekolah kemaritiman singkat dengan materi yang diberikan seputar isu strategis, Undang-Undang, problem solving, hingga potensi kemaritiman Indonesia,” tuturnya.

Menariknya, meski berasal dari Kabupaten Temanggung yang dikenal memiliki geografis pegunungan, namun Bela justru lebih tertarik menyelami dunia serta ilmu kemaritiman Indonesia, karena terinspirasi oleh sosok Susi Pudji Astuti yang tak lain merupakan mantan Menteri Kelautan RI.

Atas dasar itu, ia memiliki sebuah mimpi agar sektor kemaritiman serta kelautan Indonesia yang sangat kaya ini dapat mensejahterakan masyarakatnya, terutama mereka yang tinggal di kawasan pesisir.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, kini ia tengah merintis sebuah aplikasi bernama “Go Mina” yang berisi market place serta e-learning. Tujuanya adalah untuk memudahkan para pelaku usaha yang bergerak di sektor industri dan UKM kemaritiman kelautan untuk menjual produk mereka, sekaligus tempat belajar secara online.

“Bu Susi itu ahli maritim dan menguasai ilmu kelautan. Saya juga ingin berprestasi seperti beliau. Ya diawali dengan merintis pembuatan aplikasi Go Mina ini,” harapnya.

Atas prestasi anaknya ini, kedua orang tua Bela, Sugondo dan Widi Astuti mengaku ingin anaknya ini dapat menimba ilmu sedalam-dalamnya untuk ke depan dapat ditularkan kepada para pemuda sekaligus memberikan manfaat luas bagi Kabupaten Temanggung. (MC.TMG/fr;ekp)

Bela Rahma Sayida, puteri kedua pasangan Sugondo dan Widi Astuti asal Desa Tegalurung, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung. Taruni semester 6 Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta yang kini berganti nama menjadi Poltek AUP di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook