Ket [Foto]: Bupati HM Al Khadziq dan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK, Femy Eka Kartika Putri menyampaikan paparan dalam Rakor terkait stunting di Hotel Aliyana, Kamis (3/2/2022).
Temanggung Menjadi Percontohan Penanganan Stunting
Temanggung, MediaCenter - Kabupaten Temanggung menjadi kabupaten percontohan penanganan stunting, bagi wilayah lain di Indonesia. Hal itu dikemukakan dalam "Rapat Koordinasi Kabupaten Temanggung Sebagai Kabupaten Percontohan Penurunan Stunting Berbasis Keluarga", yang dimotori oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, di Hotel Aliyana, Kamis (3/2/2022).
Bupati Temanggung, HM Al Khadziq mengucapkan terimakasih kepada pihak Kementerian yang telah menjadikan Kabupaten Temanggung sebagai kawasan percontohan penurunan stunting bagi daerah lain di Indonesia, termasuk hadirnya lintas kementerian dan lembaga.
Temanggung sendiri telah melaksanakan aksi konvergensi stunting dan pencegahan perkawinan anak di tahun 2021. Namun demikian, untuk mengatasi masalah ini harus ada kerjasama antar elemen, baik pemerintah, maupun masyarakat.
"Pemkab Temanggung terus berupaya menanggulangi stunting dengan peningkatan gizi keluarga, terutama bagi ibu hamil, dan bayi. Dalam 3 tahun terakhir, Temanggung telah mencapai penurunan angka stunting yang sangat positif di tahun 2019 angka stunting 25,79 persen, dan tahun 2021 sudah turun menjadi 20,5 persen, dan dalam dua tahun sudah turun 5 persen. Kita harapkan di tahun 2024 angka stunting turun menjadi 14 persen," kata Bupati.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK, Femy Eka Kartika Putri menuturkan, rapat ini merupakan bentuk koordinasi pusat dengan daerah dan melibatkan pula Kemendagri, Kemensos, PPA, Kemenkes, BKKBN, Kemenag, Kemenpora, Kementerian PUPR, dan lain-lain. Intinya adalah untuk percepatan penanganan stunting.
"Presiden sudah menugaskan Kementerian PMK untuk penurunan stunting, Temanggung sendiri meski tidak setinggi daerah lain (stunting), tapi ada kasus kawin anak, dan putus sekolah. Jadi kalau ada kawin bocah nanti bisa menimbulkan kemiskinan baru, sehingga bisa menimbulkan stunting. Maka stunting harus ditangani secara holistik dan integratif," katanya. (MC.TMG/ar;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook