Pramuka Ikut Terlibat dalam Gerakan Konservasi Tanah dan Air
Ket [Foto]: Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Temanggung terlibat aktif dalam program konservasi tanah dan air berkelanjutan di lereng Gunung Sumbing, Sindoro dan Prahu.

Pramuka Ikut Terlibat dalam Gerakan Konservasi Tanah dan Air

Temanggung, Media Center - Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Temanggung terlibat aktif dalam program konservasi tanah dan air berkelanjutan di lereng Gunung Sumbing, Sindoro dan Prahu.

Setidaknya 13.180 hektare lahan di Kabupaten Temanggung termasuk kritis yang harus segera dilakukan konservasi untuk mengurangi bencana alam krisis air atau kekeringan, longsor dan banjir.

Konservasi meliputi penanaman dan pemeliharaan pohon serta edukasi pada semua elemen masyarakat untuk peduli pada kelestarian alam lingkungan.

Ketua Gerakan Pramuka Peduli Lingkungan (Pramuli) Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei mengatakan, keterlibatan Pramuka dalam konservasi tanah dan air berkelanjutan sebagai implementasi dari Dasa Darma Pramuka, terutama poin ke dua.

"Kami implementasi poin ke dua, yakni  cinta alam dan kasih sayang pada sesama manusia," kata Dwi Sukarmei disela gerakan koservasi di lereng Gunung Sumbing, di Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu Temanggung, Selasa (28/12/2021).

Ia mengatakan, anggota yang terlibat dalam gerakan konservasi itu dari kwartir cabang Kabupaten Temanggung, hingga kwartir ranting di tiap kecamatan. Bahkan gugus depan juga terlibat dalam konservasi ini.

Dwi mengatakan, akan mengawal tidak hanya dalam penanaman, tetapi juga memelihara tanaman yang ditanam dan memastikan tidak ada yang mati, sehingga konservasi benar-benar berhasil.

Bupati Temanggung HM Al Khadziq mengatakan, pada tahun 2021 di APBD Kabupaten Temanggung dianggarkan dana Rp 2 miliar untuk pengadaan benih dan penanaman.

"Penanaman benih pohon sudah dilakukan sejak awal Desember, penanaman akan terus dilakukan di musim penghujan, yang dilanjutkan pemeliharaan," katanya.

Penanaman terus berlanjut hingga beberapa tahun kedepan, yakni sampai lahan kritis yang mencapai 13.180 hektare ditanami.

Dikemukakan sejumlah perusahaan dari BUMN dan BUMD telah mengalokasikan dana CRS untuk membantu pengadaan benih. Harapannya, pihak-pihak lain juga terlibat dalam gerakan konservasi.

Di Temanggung dalam beberapa tahun terakhir terjadi degradasi alam lingkungan, yang menyebabkan longsor, banjir, dan kekeringan atau krisis air bersih, harapannya konservasi dapat berhasil.  

Ketua Panitia Gerakan Konservasi Tanah dan Air Berkelanjutan, Joko Prasetyono mengatakan, penanaman pohon di lereng Sumbing akan dilaksanakan pada 44 titik ruas sungai yang telah dipetakan.

"Kebutuhan pohon 50.680 batang yang melewati 62 desa dan di 6 kecamatan," katanya.

Adapun jenis pohon yang ditanam, yakni beringin, bambu, aren dan buah-buahan. Pohon itu ditanam di hulu dan turus sungai, tanah desa, tepi jalan dan tanah warga.

"Di tanah warga dan lahan kritis atau tidak produktif ditanami pohon yang produktif, sehingga bernilai ekonomi tinggi," pungkasnya. (MC.TMG/ai;ekp)

Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Temanggung terlibat aktif dalam program konservasi tanah dan air berkelanjutan di lereng Gunung Sumbing, Sindoro dan Prahu.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook