Ket [Foto]: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil) Kabupaten Temanggung menggelar Rapat Koordinasi dan Bimbingan Teknis "Desa Permata" bagi petugas registrasi desa/kelurahan se-Kabupaten Temanggung.
Dindukcapil Matangkan Desa Permata dengan Gelar Bimtek
Temanggung, MediaCenter - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil) Kabupaten Temanggung menggelar Rapat Koordinasi dan Bimbingan Teknis "Desa Permata" bagi petugas registrasi desa/kelurahan se-Kabupaten Temanggung. Acara digelar di Graha Bhumi Phala, Komplek Kantor Setda, Senin (15/11/2021). Bimtek ini untuk mematangkan program "Desa Permata" yang telah dicanangkan sejak 10 Mei 2021.
Kepala Dindukcapil Kabupaten Temanggung, Bagus Pinuntun mengatakan, "Desa Permata" merupakan perwujudan masyarakat tertib administrasi kependudukan, yang merupakan inovasi pelayanan dokumen kependudukan yang berbasis di desa.
"Nantinya di masing-masing desa akan ada pembukaan loket layanan adminduk. Hal yang melatarbelakangi lahirnya layanan "Desa Permata" ini antara lain keluhan masyarakat akan sulitnya akses layanan di Dindukcapil, khususnya dalam menghadapi new normal ini. Kedua kepemilikan dokumen kependudukan yang belum menjangkau semua masyarakat, ketiga pelayanan adminduk yang belum maksimal," katanya.
Menurut Bagus, bimbingan teknis bagi petugas registrasi ini untuk mengenalkan aplikasi kepada petugas pelayanan kecamatan, petugas registrasi desa/kelurahan, dan Kasi Pemerintahan se-Kabupaten Temanggung. Kedua, membangun layanan dokumen kependudukan secara daring atau online melalui loket Dukcapil desa/kelurahan.
Bupati HM Al Khadziq mengatakan, sekarang zaman sudah berubah sedemikian cepatnya, seiring revolusi media, revolusi teknologi informasi, hingga transportasi, sehingga memudahkan masyarakat mengakses media langsung tidak usah baca koran, lihat TV, tetapi buka WA masing-masing saja semua berita sudah ada. Revolusi transportasi membuat pergerakan orang cepat sekali, sehingga mobilitas dan jalur komunikasi penduduk semakin cepat, membuat zaman berubah, membuat tuntutan masyarakat juga berubah ingin cepat.
"Sekarang orang tidak mau bertele-tele, apalagi anak muda anak milenial ingin serba cepat dunia mereka itu sekarang 'nutul' handphone sudah selesai. Anak-anak SD sekarang sudah kenal android, sehingga paradigma berpikirnya apa -apa ingin serba instan. Ini tantangan buat pemerintah, tuntutan masyarakat sekarang cepat saja tidak cukup, sekarang instan maunya, sekali 'tutul' langsung jadi. Maka pemerintah harus berinovasi, mengikuti perubahan di tengah masyarakat. Saya acungi jempol Dindukcapil terus berinovasi, meski belum sampai 'nutul' jadi. Inovasinya misalnya "Desa Permata" pelayanan administrasi kependudukan yang langsung mendekatkan aksesibilitas layanan yang mudah dijangkau masyarakat," kata Bupati.
Dikatakan, sekarang ini Temanggung, dalam proses membangun 'smart city', yaitu kota berbasis digital di dalam berbagai aspeknya. Sehingga nanti ketika sudah berbasis digital dan menjangkau semua desa, maka bukan mustahil bisa mewujudkan pelayanan instan. Dengan terus meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah, baik di tingkat kabupaten, kecamatan, maupun desa, maka diharapkan pemerintah bisa menunaikan kewajibannya sesuai perkembangan zaman, karena pelayanan dokumen urusan wajib yang harus dilaksanakan pemerintah, dan dokumen itu menjadi hak asasi warga untuk punya KTP, KK, Kartu Identitas Anak.
"Semoga dengan Bimtek hari ini, Kabupaten Temanggung memiliki pelayanan yang sama, seragam, satu langkah, satu visi. Pesan saya dalam pelayanan seperti ini jaga integritas, komitmen melaksanakan tugas didasari niat dalam hati melayani masyarakat. Membaca regulasi dibalik pelayanan dokumen kependudukan biar tidak salah, tidak ada kasus atau hal tidak diinginkan dibelakang hari. Khusus yang masih gaptek harus belajar, karena sekarang semua berbasis online, berbasis teknologi. Semua kita lakukan demi kapasitas membangun pemerintah yang bersih dan melayani secara maksimal kepada masyarakat," tambah Bupati.
Wakil Bupati Heri Ibnu Wibowo menuturkan, dalam "Desa Permata" ini harus ada terobosan yang benar-benar bermanfaat untuk pelayanan, misalnya anjungan Dindukcapil mandiri dan bisa diakses langsung oleh masyarakat. Bahkan ke depan dokumen bisa dicetak disitu. Ditekankan kepada Pemerintah Desa juga untuk mensuport program ini.
"Ini dalam rangka untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, harus apapun kita lakukan untuk menuju pelayanan yang lebih prima. Kalau dituangkan masyarakat puas, senang tidak ada komplain lagi. Kami harap nanti pelaksanaannya juga dievaluasi, dipantau, dimonitor terus perkembangannya seperti apa. Apakah tingkat kepuasaan masyarakat menjadi lebih tinggi atau rendah, kalau rendah ada masalah apa, misalnya terkait dengan jaringan, sehingga saat input data dari desa tidak sampai ke dinas, jadi tolong dicermati," tandasnya. (MC.TMG/ar;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook