Ket [Foto]: DPRD Kabupaten Temanggung saat memantau penyerapan tembakau di gudang perwakilan pabrik rokok
Penyerapan Lamban, DPRD Temanggung Datangi Gudang Pabrikan Rokok
Temanggung, MediaCenter - DPRD Kabupaten Temanggung melaksanakan monitoring penyerapan tembakau rajangan kering di gudang perwakilan pabrik rokok Djarum Kudus dan Gudang Garam Kediri, Kamis (16/9/2021). Monitoring tersebut sebagai respon keluhan petani bahwa penyerapan lamban dan harga tembakau yang tidak berpihak petani.
Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Yunianto mengatakan pantauan terutama yang berhubungan dengan harga dan sistem pembelian tembakau rajangan kering.
"Kami juga suport petani dalam menjual dan perusahaan dalam membeli tembakau," katanya.
Pantauan dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Temanggung, selain itu Wakil Ketua Muh Amin, Ketua Komisi C Slamet Eko Wantoro, anggota DPRD Deddy Haryadi, Ika Rizkiwati dan sejumlah anggota lainnya. Pantauan dimulai dari perwakilan PT Gudang Garam dilanjutkan ke perwakilan PT Djarum.
Pada perwakilan pabrik, Yunianto mengatakan telah menyampaikan keluhan dari petani dan warga, yakni agar ada percepatan penyerapan tembakau dan peningkatan harga agar petani tidak merugi. ‘Force major’ dipertembakauan pasti ada dan itu sebagai sebuah resiko, tetapi menjadi komitmen bersama untuk menghargai tiap tetes keringat petani.
"Pada intinya perusahaan rokok mau percepatan penyerapan asal ada barang. Harga menyesuaikan kualitas. Semua untuk kesejahteraan petani dan semua yang terlibat dalam pertembakauan,” imbuhnya.
Grader PT Gudang Garam, Hartanto mengatakan harga tembakau sudah pada Rp 80 ribu perkilogram dan harga itu disesuaikan dengan kualitasnya.
"Tembakau kualitas terbaik bisa muncul dengan syarat ada panas dan cuaca yang mendukung," katanya.
Ia menambahkan, bahwa pembelian masih akan dilangsungkan sampai memenuhi kuota yang ditetapkan oleh perusahaan.
"Pembelian masih akan dilangsungkan," ungkapnya.
Grader PT Djarum Kudus Arif Raharja mengatakan telah membeli 7000 keranjang dari target 10 ribu keranjang yang ditetapkan perusahaan untuknya.
"Kami sudah beli 7000 keranjang, pembelian terus dilakukan oleh perusahaan," katanya.
Dikatakan untuk harga menyesuaikan kualitas tembakau, untuk totol D yang kualitas kurang bagus harga Rp 45 ribu hingga Rp 55 ribu, sedangkan grade D bagus Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu.
"Kemungkinan harga akan nnaik jika kualitas tembakau juga naik," tandasnya. (MC.TMG/ai;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook