Ket [Foto]: Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka.
Sembilan Puluh Lima Persen SD di Temanggung Siap PTM
Temanggung, MediaCenter - Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga (Dindikpora) Kabupaten Temanggung terus bersiap untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada tahun ajaran baru pertengahan Juli 2021. Selain sarana prasarana (sarpras) dan standar operasional, hal penting lain yang harus diperhatikan adalah vaksinasi Covid-19 pada tenaga pendidik.
Sekretaris Dindikpora Kabupaten Temanggung Andrie Arfianto mengatakan, berdasar pengecekan sarpras di SD dan SMP yang ada, pada beberapa bulan lalu mayoritas telah memenuhi ketentuan untuk mendukung PTM.
"Tetapi kami akan mengecek ulang sarpras ditiap sekolah, untuk memastikan dalam keadaan baik," kata Andrie, Selasa (22/6/2021) di Temanggung.
Andrie mengatakan, data terakhir vaksinasi pada guru dan tenaga pendidik mencapai 11 ribu orang. Data itu adalah mereka yang sudah divaksinasi suntikan pertama maupun kedua. Namun syarat untuk PTM adalah guru telah mendapat vaksinasi lengkap, sehingga perlu dipastikan.
"Nanti akan diusahakan percepatan vaksinasi bagi guru dan tenaga pendidik yang belum mendapatkan vaksinasi kedua. Sebelum PTM, semua guru harus divaksinasi lengkap," katanya sembari mengatakan, jika semua persyaratan telah terpenuhi, baru nanti melaporkan pada Bupati bahwa sekolah telah siap untuk PTM.
Pada penerapan PTM, perlakuan antara sekolah akan berbeda, yakni disesuaikan zona sekolah berada. Misal di sekolah zona hijau, akan berbeda dengan yang di zona kuning, oranye atau merah. Sebab mempertimbangkan resiko penularan. Zona hijau tentu berbeda dengan di zona oranye yang resiko penularannya lebih tinggi.
"Nanti ada dikeluarkan surat edaran yang berisi lebih detail," tambahnya.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dindikpora Kabupaten Temanggung Pamudji Santoso mengatakan 95 persen SD di Kabupaten Temanggung telah siap melaksanakan PTM.
"Sekitar 500 SD, baik swasta maupun negeri, 95 persen sudah siap untuk PTM. Pelaksanaan PTM tentu didasarkan pertimbangan yang komprehensif," kata Pamudji.
Ia menerangkan, sesuai peraturan untuk menjalankan PTM dimasa pandemi Covid-19 wajib menyediakan sarpras, diantaranya tempat cuci tangan, pemeriksaan kesehatan siswa dan guru, serta peraturan lainnya untuk menekan penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
"Pihak sekolah sudah berusaha memenuhi sarpras untuk pelaksanaan PTM, jika kedepan ada instruksi, sudah siap dan tinggal menjalankan sesuai dengan regulasi yang berlaku," katanya.
Menurutnya, permintaan untuk pelaksanaan PTM dari orang tua wali murid sudah sangat besar, karena selama lebih dari satu tahun siswa sudah menjalankan sekolah jarak jauh dengan metode pembelajaran online.
Metode ini, dianggap orang tua wali murid tidak bisa maksimal mengingat belum semua daerah di Temanggung terjangkau jaringan internet yang bagus. Sehingga murid tidak bisa menerima pelajaran dengan baik.
"Menurut orang tua wali murid, ada sisi yang tidak bisa didapatkan saat anak-anaknya terus melakukan pembelajaran di rumah," terangnya.
Selain itu, orang tua juga merasa kesulitan, ketika harus menggantikan guru untuk membimbing anaknya memahami pelajaran.
"Tidak hanya satu atau dua wali murid saja, namun cukup banyak yang mengeluhkan hal sama," kata Pamudji.
Meskipun permintaan dari wali murid sudah cukup banyak, pihaknya tidak serta merta memberikan ijin untuk melaksanakan PTM, sebab ijin sangat tergantung dari pengambil kebijakan ditingkat daerah.
"Kami tetap patuh dan menunggu keputusan Bupati, terkait dengan pelaksanaan PTM di Temanggung terutama untuk SD," pungkasnya. (MC.TMG/ai;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook