Akibat Pandemi, Omzet Pengusaha Angkutan Turun
Ket [Foto]: Sejumlah angkutan menunggu penumpang di area sekitar Pasar Kliwon Temanggung. Semenjak pandemi, angkutan sepi penumpang, sehingga omzet pengusaha angkutan mengalami penurunan.

Akibat Pandemi, Omzet Pengusaha Angkutan Turun

Temanggung, MediaCenter - Para pengusaha angkutan darat di Temanggung, Jawa Tengah mengalami penurunan omzet hingga 50 persen selama pandemi Covid-19. Soalnya sebagian angkutan tidak beroperasi. Meski sebagian masih ada yang beroperasi, namun pendapatan mereka turun. 

"Dampak pandemi sangat besar. Pengusaha banyak yang tidak beroperasi. Banyak juga yang sudah mengeluh rugi. Hanya 50 persen yang masih beroperasi juga merugi,"ungkap Ketua DPC Organda Temanggung Sutrisno, Sabtu (24/4/2021). 

Dari 50 persen pengusaha angkutan yang masih beroperasi, menurut Sutrisno, pemasukannya juga berkurang rata-rata 50 persen. Misalnya pengusaha angkutan pedesaan yang pada kondisi normal biasa menerima setoran Rp 100 ribu per kendaraan per hari, sejak pandemi jumlah setoran yang diterimanya berkurang menjadi Rp 50 ribu per kendaraan per hari.

Pengusaha angkutan bus kecil atau Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) sebelum pandemi menerima setoran sejumlah Rp 150 ribu per kendaraan per hari. Namun semenjak pandemi setoran yang diterimanya turun menjadi Rp 70 ribu per kendaraan per hari. 

Kondisi serupa dialami pengusaha bus besar atau bus angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Hampir 40 persen kendaraan angkutan Bus AKAP yang beroperasi dari Temanggung ke daerah lain sudah tidak beroperasi selama pandemi. 

"Kalau ada larangan mudik, pengusaha bus AKAP ini paling terpukul. Karena yang jadi angan-angan saat mudik lebaran ini musim ramai, ada tambahan rejeki," pungkasnya. (MC.TMG/Tosiani;Ekape)

Sejumlah angkutan menunggu penumpang di area sekitar Pasar Kliwon Temanggung. Semenjak pandemi, angkutan sepi penumpang, sehingga omzet pengusaha angkutan mengalami penurunan.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook