Ket [Foto]: Sebanyak 20 guru sekolah TK, SD, SMP dan SMA mengikuti pelatihan membatik ecoprint di aula SMA Negeri 2 Temanggung.
Eco Print Cukup Manfaatkan Daun untuk Cetak Motif
Temanggung, Media Center - Sebanyak 20 guru yang merupakan perwakilan sekolah Taman Kanak-kanak, SD, SMP dan SMA mengikuti pelatihan membatik ecoprint di aula SMA Negeri 2 Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (19/3/2021).
Kegiatan dengan mengusung tema "Membumikan Ecoprint di Sekolah" ini dalam rangka pengembangan soft skill, serta pemberdayaan terhadap perempuan.
“Tujuan diadakannya kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan para guru dalam pengembangan media pembelajaran, meningkatkan keterampilan guru dalam hal penguasaan materi pembelajaran IPA terhadap peserta didik, meningkatkan mutu proses pembelajaran, serta mengolah ide kreatif guru," kata Indah Wiharti, pengajar praktik guru penggerak yang dihubungi Tim Media Center, Senin (22/3/2021).
Ia mengatakan, materi yang diberikan berupa pelatihan dengan menggunakan batik ecoprint sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), khususnya materi daun. Sehingga kedepan para guru ini dapat mengajarkan siswa tentang pigmen kloroplas, pertulangan daun, serta mengenal macam-macam daun.
Selain itu, media pembelajaran ecoprint juga dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP).
"Di awal kegiatan teori diberikan terlebih dahulu, selanjutnya peserta diarahkan untuk praktik bersama-sama membuat batik ecoprint secara langsung dengan bahan dan alat yang telah disediakan, termasuk teknik alami pewarnaan pada kain," imbuhnya.
Heti Winarsih, Kepala Seksi PTK SMP Dindikpora Temanggung, mengatakan pihaknya mendukung sepenuhnya pelatihan ecoprint ini, karena jika ditekuni mampu menggerakkan roda ekonomi.
“Harapan kami pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas dan mendukung guru agar memiliki beragam soft skill, serta upaya pemberdayaan perempuan,” katanya.
Heti menambahkan, metode ramah lingkungan ecoprint ini mekanismenya adalah menyerap pigmen pada daun ataupun bunga. Sama sekali tidak ada unsur kimia, karena warna yang dihasilkan berasal dari serat kapas.
"Lazimnya tanaman/bunga yang digunakan adalah bunga kenikir, daun jati, akar kayu manis, daun pepaya serta daun jarak. Semantara untuk kain yang bagus dalam proses penyerapan, yakni katun ataupun kanvas," pungkasnya. (MC TMG/Firman;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook